TABANAN, BALIPOST.com – Penanganan kasus rabies di Bali mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat. Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi hadir dalam gebyar vaksinasi di Wantilan Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Rabu (5/7). Wamentan berharap kasus rabies di Bali tuntas ditangani dalam 2 tahun ke depan.
Wamen Harvick Hasnul Qolbi menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk upaya penanganan rabies di seluruh daerah di Indonesia, terutama Bali. Salah satu fokusnya adalah pengadaan vaksin untuk hewan peliharaan (HPR) dan juga vaksin untuk kasus gigitan pada manusia.
“Diharapkan agar situasi di Bali dapat terkendali dalam waktu dekat. Jangan sampai target nihil kasus rabies pada manusia dan hewan yang ditetapkan pada tahun 2028 terlewati. Jika memungkinkan, masalah ini dapat diselesaikan pada tahun depan atau dua tahun ke depan,” ujar Wamen.
Dalam hal distribusi vaksin, Wamen mengaku terus berkoordinasi dengan Gubernur Bali, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, serta kepala dinas kabupaten/kota untuk memastikan efektivitasnya. Jika stok vaksin di kabupaten/kota habis, dapat diambil dari provinsi sesuai kebutuhan dan regulasi yang berlaku.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Wayan Sunada, mengungkapkan bahwa hingga Juli 2023, tercatat empat orang meninggal akibat kasus gigitan rabies. Dua kasus di Kabupaten Jembrana, satu kasus di Kabupaten Badung, dan satu kasus di Kecamatan Buleleng.
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatat 22 kasus kematian. Dalam upaya penanganan rabies, tercatat bahwa 51,45 persen dari total populasi anjing di Bali sebanyak 599 ribu ekor telah divaksinasi.
Pihak berwenang menargetkan bahwa pada tahun 2024, Bali tidak memiliki kasus kematian manusia akibat gigitan anjing rabies, dan pada tahun 2028, tidak ada kasus rabies baik pada manusia maupun pada HPR.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, drh. Gede Eka Parta Ariana, mengungkapkan tingkat vaksinasi di Tabanan mencapai 54,88 persen dari target minimal 80 persen. Total populasi anjing di kabupaten Tabanan mencapai 62.104 ekor.
“Awalnya kami menargetkan penyelesaian vaksinasi pada bulan Juni lalu mencapai 80 persen, namun terdapat kendala terutama dalam hal pasokan vaksin sehingga terlambat. Namun, kami berharap pada bulan Agustus target tersebut dapat tercapai. Di kabupaten Tabanan, masih terdapat 12 desa yang merupakan zona merah rabies,” ungkapnya. (Puspawati/balipost)