Gubernur Bali, Wayan Koster membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Dewan Pengawas PDAM Seluruh Indonesia (ASDEPAMSI) Tahun 2023. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Dewan Pengawas PDAM Seluruh Indonesia (ASDEPAMSI) Tahun 2023 yang ditandai dengan pemukulan gong, Rabu (5/7). ASDEPAMSI mengapresiasi kebijakan Gubernur Koster yang senantiasa memberikan keberpihakan di dalam menjaga kualitas sumber daya air di Bali dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Gubernur Kostwr menegaskan air sangat penting bagi kehidupan. Tidak ada kehidupan tanpa air. Karena itu air harus dikelola dengan baik dari hulu sampai hilir sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor

24 Tahun 2020 tentang Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut. “Untuk di hulu, kita harus melihat dan mengelola sumber-sumber mata air yang ada di alam, baik itu danau, sungai, laut, air terjun, hingga air klebutan (air yang muncul dari bawah tanah ke permukaan,red) agar debit dan kualitas air terjaga dengan baik. Kita tidak boleh lalai untuk di hulu, karena salah satu yang bisa membuat sumber mata air itu bertahan debitnya, ialah ketersediaan hutan,” kata Gubernur Koster.

Baca juga:  Bali "Kick-off" Vaksinasi COVID-19, Tambahan Kasus Harian Hampir Capai 300 Orang!

Agar kualitas air terjaga dengan baik, Gubernur Koster meminta agar masyarakat tidak membuang sampah di sumber air. Sebab, banyak yang mengabaikan hal ini, dimana masih ada perilaku yang membuang sampah sembarangan di sungai, di danau, di laut, termasuk di sumber-sumber mata air.

Atas perilaku itu, kualitas air tidak sehat. Sehingga, pemerintah provinsi dan kota/kabupaten harus memiliki kebijakan dengan regulasi untuk menjaga sumber air ini, agar kebutuhan air tersedia terus secara berkelanjutan.

Air kalau tidak dikelola di hulunya, lanjut Gubernur Koster akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan kehidupan. Karena itu, ia meminta Dinas Kehutanan untuk melakukan penanaman pohon di setiap wilayah sumber mata air. Mengingat kualitas air di Danau Batur, Danau Beratan, Danau Buyan, dan di Danau Tamblingan sudah dipetakan dan mengalami penurunan kualitas. Kemudian sungai di Bali jumlahnya dari 300, ada sekitar 244 sungai yang tercatat masih aktif.

Untuk di hilir, kata Gubernur Koster ada masyarakat sebagai pengguna air. Karena itu, PDAM harus memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan. PDAM adalah bagian dari pada unsur negara yang hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Baca juga:  Gara-gara Cabe Layu, Gubernur Ingin Tutup Fakultas Pertanian

Namun disisi lain, PDAM harus bersinergi dengan pemerintah daerah melakukan tata kelola yang lebih baik di dalam penyediaan distribusi air sampai ke rumah tangga, agar PDAM menjadi perusahaan daerah yang sehat atau tidak setiap tahun menjadi beban Pemerintah Daerah melalui subsidinya. “Karena itu, saya mendorong PDAM agar menjadi perusahaan daerah yang memberikan keuntungan, seperti PDAM Buleleng yang berkontribusi memberikan keuntungan mencapai sekitar Rp 10 miliar,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, meminta agar PDAM jangan lagi konvensional, hanya menyalurkan air ke rumah tangga dengan cara biasa. Namun harus memikirkan kemajuan sebagai perusahaan daerah dengan berinovasi membuat air minum kemasan yang ramah lingkungan untuk memutar ekonomi daerah masing-masing. “Saya sudah dorong walikota/bupati se-Bali untuk berinovasi membuat produk air minum kemasan dari wilayahnya masing – masing dengan mengajak PDAM bersinergi. Hasil produksinya minimal didistribusikan ke setiap instansi pemerintahan dan mengajak masyarakatnya untuk mengkonsumsi air minum kemasan yang berkualitas dari PDAM,” ucapnya.

Kepada daerah yang menjadi destinasi pariwisata, Gubernur Koster berpesan agar menggunakan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali sebagai kekuatan untuk mengajak hotel dan restaurant menggunakan air minum kemasan yang diproduksi oleh PDAM. Daerah harus memberdayakan sumber daya daerahnya, semasih ada,  jangan membuat ketergantungan dari luar agar terwujudnya kesejahteraan.

Baca juga:  Sidak Pasar, Pedagang Terancam Kehilangan Hak Kios Jika Melanggar

Gubernur Koster menegaskan Pemerintah Provinsi Bali telah meningkatkan pengelolaan sumber daya air bekerjasama dengan Kementerian PUPR RI dengan terbangunnya Bendungan Danu Kerthi Buleleng di Tamblang dan Bendungan Sidan untuk wilayah Badung, Gianyar dan Bangli sebagai upaya untuk pemenuhan air bersih masyarakat. Selain juga untuk mendukung saluran irigasi pertanian.

Ketua Umum DPP ASDEPAMSI, Dodi Rosadi, menyampaikan terimakasih banyak kepada Gubernur Koster yang terus mendukung kegiatan Rapat Kerja Nasional ASDEPAMSI Tahun 2023. ASDEPAMSI adalah satu-satunya organisasi tempat bernaung para dewan pengawas dan komisaris perusahaan air minum di Indonesia. “Untuk itu, saya berharap agar seluruh peserta mendapatkan manfaat dari Rakernas ini guna mewujudkan PDAM yang semakin baik tata kelolanya di dalam melayani kebutuhan air minum ke masyarakat,” tutupnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *