Warga saat melaksanakan ngaben massal. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ngaben massal menjadi program di desa adat yang efektif meringankan beban masyarakat. Apalagi dalam situasi ekonomi warga saat ini yang belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Seperti Desa Adat Jungut Batu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, pihak desa adat sukses menggelar ngaben massal, sekaligus metatah, nuntun dan ngelinggihang, pada 1 Juli lalu yang digelar secara gratis untuk masyarakat di wilayah kepulauan Nusa Penida itu.

Bendesa Adat Jungut Batu I Ketut Gunaksa, saat dihubungi Jumat (7/7) mengatakan pelaksanaan seluruh tahapan ngaben massal, metatah, nuntun dan ngelinggihang ini telah berjalan cukup sukses. Ini dilakukan untuk meringankan beban krama desa adat, karena biaya ngaben saat ini cukup besar. “Jika dilakukan dengan secara massal dan ditangani langsung oleh desa adat, tentu ini amat membantu meringankan krama, dalam memenuhi kewajibannya, melaksanakan ngaben bagi anggota keluarganya,” kata Gunaksa.

Baca juga:  Gubernur Koster Rayakan Hari Tumpek Wayang,  Diharapkan Jadi Laku Kehidupan Masyarakat Bali Jaga Keharmonisan

Dia menambahkan, sesuai dengan dudonan upacara pitra yadnya, tahapan prosesi ini sudah dilakukan sejak 31 Mei, dengan matur piuning di Pura Kahyangan Tiga Desa Adat. Kemudian 1 Juni dilanjutkan dengan nancep tetaring dan bale peyadnyan, 13 Juni mlaspas tetaring, 18 Juni nuur tirta pakuluh, 27 Juni matur piuning di Pura Dalem hingga ngebet sawa, 30 Juni nuur tirta ning di sumur desa, nusang sawa, ngajum kajang hingga ngaskara. Kemudian puncak acara pada 1 Juli nuur tirta di Pura Pura Dalem dan Prajapati, melaspas wadah dan petulangan, nyelang margi, ngelangkir dan ngelungah, hingga pengiriman ke setra.

Baca juga:  Desa Dauh Peken Kelola Sampah Jadi Sumber Daya Bermanfaat

Selanjutnya, prosesi ngangkid atau ngulapin di Segara pada 3 Juli, termasuk ngangget don bingin, ngajum dan ngadegang sekah, kemudian mapurwa daksina dan ngelinggihang sekah. Baru pada 4 Juli, upacara potong gigi, dilanjutkan dengan atma wedana (ngeroras). Tahapan selanjutnya pada 5 Juli, nganyut puspa lingga di Pura Segara, nyegara gunung, ngangkid di Segara, nunas ring Pura Dalem, mamitang di Pura Kahyangan Tiga hingga ngingkup di Bale Peyadnyan. Seluruh tahapan ini dikatakan sudah berjalan dengan lancar.

“Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh krama, panitia dan para pihak terkait yang sudah membantu kelancaran pelaksanaan ngaben massal. Semoga ke depan, pelaksanaannya dapat lebih baik lagi dan semakin bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Baca juga:  Desa Adat Penyaringan Gelar "Mendem Pedagingan"

Desa Adat Jungut Batu terdiri dari empat banjar adat, antara lain, Banjar Adat Kangin, Banjar Adat Kaja, Banjar Adat Kelod, Banjar Adat Telata. Program Ngaben Massal secara gratis ini merupakan salah satu implementasi nyata dari Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dari Pemprov Bali, khususnya dalam hal meringankan beban krama. Desa adat harus selalu bekerjasama dan bersinergi dengan baik, sehingga mampu menyentuh langsung kepentingan masyarakat dan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh krama desa adat. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *