Menkes Budi Gunadi Sadikin saat membuka FSBJ V Tahun 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Minggu (16/7). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, secara resmi membuka Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V tahun 2023 pada Penutupan PKB XLV Tahun 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Minggu (16/7) malam. FSBJ V Tahun 2023 yang akan berlangsung hingga 30 Juli 2023 ini mengusung tema “Citta Rasmi Segara Kerthi”.

“Opera in Paradise”, sebuah seni pertunjukan dari karya-karya opera ternama dunia menjadi acara pertama sekaligus meriahkan pembuka ajang FSBJ V Tahun 2023 ini. Opera ini dipersembahkan oleh Sanggar Heny Janawati Vocal Expert yang merupakan kolaborasi Surabaya Opera Academy dengan Amadeus Orchestra dan Voice of Bali.

Mengutip pernyataan Mohamad Gandhi, Menkes mengatakan warisan budaya suatu bangsa bisa dilihat dari hati dan jiwa masyarakatnya. Dan masyarakat Bali dianugerahi oleh Tuhan (Sang Hyang Widhi Wasa), yaitu warisan keindahan alam dan warisan keagungan budaya yang luar biasa.

Baca juga:  Gagas Festival Seni Bali Jani, Ny. Putri Koster Peduli Keseimbangan Kelangsungan Seni

“Kita harus tahu bahwa yang namanya budaya itu sifatnya adaptif, budaya itu dinamis, dan budaya itu kreatif. Saya mengamati bahwa budaya Bali itu memiliki tradisi yang sangat kokoh, namun di satu sisi budaya Bali juga sangat adaptif dalam persentuhannya dengan budaya-budaya besar dunia,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Menkes mengamati bahwa budaya Bali sangat mengakar dan mapan di masyarakat. Namun, ia juga mengamati bahwa budaya Bali itu inovatif, kreatif dalam persinggungannya dengan budaya-budaya melenial, budaya budaya modern, dan budaya-budaya generasi muda. “Saya belajar tadi dari Pak Gubernur Bali (Wayan Koster,red), bahwa Bali itu memiliki opera Bali klasik namanya Arja, tapi juga saya tahu bahwa malam ini kita akan menonton opera Bali modern yang namanya Opera In Paradise. Saya tahu sejak kecil budaya Bali memiliki tari Bali klasik, seperti Legong Keraton, tapi juga saya baru tahu bahwa budaya Bali memiliki tari modern, yaitu Tari Manukrawa. Saya juga belajar Bali memiliki tembang klasik yang namanya Pupuh Ginanti, tetapi Bali juga memiliki tembang modern, yaitu seperti Don Dapdap dan Janger,” ungkapnya.

Baca juga:  Tribute to Anom Ranuara, Drama "Surat yang Membakar" Ditampilkan di FSBJ V

Oleh karena itu, Budi mengajak masyarakat Bali secara bersama-sama merawat secara terus menerus kebudayaan  agar lebih baik daripada saat ini. Ini penting dilakukan demi anak dan cucu masyarakat Bali, juga untuk generasi muda bangsa Indonesia. Selain juga demi generasi umat manusia di dunia. “Semoga masyarakat Bali saat ini lebih sehat daripada masyarakat Bali yang lalu, dan semoga masyarakat Bali masa depan lebih sehat dari masyarakat Bali saat ini,” tandasnya.

Baca juga:  Tutup FSBJ II, Gubernur Koster Luncurkan Tema Tahun Depan

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiarta, menyampaikan pelaksanaan FSBJ V terangkai setelah penutupan PKB XLV. Ini dilakukan dengan harapan agar masyarakat yang berduyun-duyun selama ini menyaksikan PKB turut pula hadir mengapresiasi pergelaran seni di FABJ.

Dikatakan, FSBJ V Tahun 2023 diselenggarakan selama 2 minggu. Dari 16-30 Juli 2023, dengan 73 sajian acara yang terangkum dalam 8 mata program. Yakni, Adilango (Pergelaran), Utsawa (Parade), Aguron-guron (Lokakarya), Timbang Rasa (Sarasehan), Pawimba (Lomba), serta Beranda Pustaka (Pameran dan Bursa Buku), Pameran Kartun serta Pameran Bali Bangkit dan perhelatan seni rupa Bali Megarupa, juga Selebrasi Bali Jani. Pemerintah Provinsi Bali juga memberikan penghargaan Bali Jani Nugraha kepada para seniman modern kontemporer yang dipandang berprestasi, berdedikasi dan mumpuni di bidang masing-masing. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *