Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto. (BP/Dokumen BRI)

JAKARTA, BALIPOST.com – Tren aktivitas pasar modal di Indonesia terus berkembang seiring dengan semakin meningkatnya jumlah investor milenial yang terlibat. Keuntungannya, perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.

Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema “Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)” pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.

Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal. Harapannya, melalui kegiatan ini nasabah korporasi BRI mendapatkan akses ke pasar modal serta pemahaman lebih dalam mengenai optimalisasi potensi keuntungan perusahaan dari IPO atau Go Big with Go Public.

Baca juga:  Desember, Ada Seratusan Wisman ke Bali

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto juga berharap nasabah korporasi BRI dapat memanfaatkan momentum serta keuntungan dari mendapatkan pendanaan baru di pasar modal untuk mengembangkan usahanya. “Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia,” kata Agus.

Baca juga:  BRI Dominasi Pasar Valas Indonesia

Agus menambahkan melalui program kolaborasi BRI dan BEI ini merupakan respons dari tren positif yang ditunjukkan Pasar Modal Indonesia di tengah gejolak perekonomian dunia yang dinamis. Tercatat peningkatan nilai kapitalisasi pasar menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10% selama 5 tahun terakhir.

Ditambah lagi pertumbuhan jumlah investor yang signifikan, hingga masuknya perusahaan-perusahaan rintisan (start-up) sebagai Emiten di Bursa Efek Indonesia yang menjadi simbol dari new engine of growth bagi perekonomian nasional. Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman yang mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh stakeholders untuk tumbuh dan sukses bersama pasar modal Indonesia.

“Harapan dari pelaksanakan kegiatan ini adalah untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan perusahaan melalui penguatan modal lewat Initial Public Offering (IPO) dan juga cara memanfaatkan pasar modal sebagai house of growth,” jelas Iman.

Baca juga:  Tinjau KEK Sanur Didampingi Gubernur Koster, Megawati Minta Ditata Ulang Seperti Zaman Bung Karno

Kegiatan tersebut turut mengundang Head of Equity Research PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Helmy Kristanto yang memberikan pemaparan seputar update equity market. Seperti diketahui, BRIDS merupakan anak perusahaan BRI yang berpengalaman luas dalam menangani transaksi pasar modal, baik sebagai penjamin emisi efek, pialang perdagangan efek maupun penasehat keuangan.

Selain itu, turut hadir Investor Relations BRI Bret Matthew Ginesky, SEVP BEI Saptono Adi Junarso, Chief Investment Officer Hendra Purnama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), Direktur Investment Banking Capital Market Kevin Praharyawan dan SEVP Retail & Information Technology Fifi Virgantria pada sesi diskusi panel. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *