GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Belega, Blahbatuh, Gianyar menggelar upacara atma wedana atau ngasti yang dipusatkan di Peyadnyan Desa Adat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Senin (17/7). Upacara atma wedana diikuti 101 puspa. Rinciannya, 71 puspa dari Desa Adat Belega dan 30 puspa dari Desa Adat Pasdalem, Desa Dinas Belega.
Upacara Atma wedana dipuput Ida Pedanda Siwa dan Buda. Bendesa Adat Belega, Ida Bagus Made Sujana mengatakan upacara atma wedana atau ngasti merupakan rangkaian ngaben kinembulan Desa Adat Belega pada Jumat (30/6). Saat itu sebanyak 71 sawe diaben massal di kuburan Desa Adat Belega.
Untuk upacara ngaben hingga ngasti, warga pemilik 1 sawa dikenakan biaya Rp10 juta, dua sawa Rp15 juta dan 3 sawa Rp17,5 juta. “Di sini ada satu keluarga punya 3 sawa yang diaben,” kata Bendesa Adat Belega.
Bantuan dana juga berasal dari Pemkab Gianyar serta bantuan uang dan barang, punia-punia dari warga.
Usai ngaben kinembulan dilanjutkan dengan atma wedana. “Dalam upacara ngasti ini diikuti 101 puspa,” jelas Sujana yang merupakan pensiunan Dinas Pertanian Gianyar ini.
Usai atma wedana akan dilanjutkan dengan “nyegara gunung” dan “nuntun” pada Kamis (20/7). Dikatakan, persiapan upacara ngasti diawali pembentukan panitia pada Sabtu (3/6), mulai “ngayah nanceb masang taring” membuat jajan pada Sabtu (10/6). Ritual mapepada pada Minggu (16/7) dan puncaknya pada Senin (17/7).(kmb/balipost)