TABANAN, BALIPOST.com – Aksi pemasangan spanduk meminta kejelasan kelanjutan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang dilakukan oleh warga desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat dihentikan. Pada Jumat (21/7), warga menurunkan spanduk itu.
Koordinator warga terdampak jalan tol, I Wayan Suriawan mengatakan penurunan spanduk karena permintaan warga sudah membuahkan hasil. Mereka pun sudah mendapatkan kejelasan usai audiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster.
Didampingi Ketua DPRD Tabanan Made Dirga, Perbekel Antosari Wayan Widhiarta dan Camat Selemadeg Barat, Made Sudarya, lanjut kata Suriawan, dalam audiensi Kamis (20/7), penjelasan tentang sejumlah hal yang selama ini membuat resahnya sejumlah warga terdampak proyek tol telah diperolehnya. Ada tiga pokok permintaan penjelasan warga terdampak sudah dijawab dengan jelas dan dapat dipercaya. “Untuk kelanjutan progres jalan tol ini bakal diberikan informasi 31 Juli. Mudah-mudahan ada progress terbaru,” kata Suriawan.
Sebelumnya warga Antosari resah terkait kelanjutan proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk. Keresahan itu dilakukan dengan pemasangan dua spanduk di Jalan Umum Jurusan Antosari – Pupuan, tepatnya di bagian lahan yang dipatok penanda tol bakal dibangun.
Aksi membentangkan spanduk dilakukan oleh perwakilan warga sekitar 10 orang dari Banjar Gulingan, Desa Antosari pada Rabu (19/7), sekitar pukul 10.00 WITA. Pemasangan spanduk ini mendapat pengawasan dari pihak kepolisian.
Ada warga tiga banjar di Desa Antosari yang resah yakni Banjar Uma Seko, Banjar Petiles, dan Banjar Gulingan. “Mereka memang beberapa kali datang ke kantor desa menanyakan kejelasan itu. Tapi karena kewenangan untuk menyampaikan hal tersebut bukan di desa. Akhirnya hasil koordinasi dengan pemerintah daerah diputuskan mengirim surat ke Gubernur Bali,” terangnya saat itu. (Puspawati/balipost)