Dewa Ayu Melia (kiri) bersama pelatih Joko Honggono. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lifter Dewa Ayu Melia yang turun di kelas 87 kg, berhasil merebut tiket PON, pada ajang Pra PON, di GOR Saparua, Bandung, Jabar, 16-23 Juli. Melia mampu mengangkat barbel jenis angkatan snatch 75 kg, dan clean and jerk 96 kg, hingga totalnya 171 kg.

Atas hasil ini, Melia menduduki peringkat 6, dan lolos ke PON XXI/2024 di Sumut dan Aceh. Dengan demikian, Bali meloloskan dua lifter ke PON, yakni I Ketut ‘Banat’ Ariana di kelas 73 kg, bersama Melia. Ketua Pengprov PABSI Bali, I Wayan Bun Setiady, yang dihubungi, Minggu (23/7), menerangkan, pihaknya bersyukur PON mendatang, Bali mengirimkan dua lifter, sedangkan PON sebelumnya, di Papua hanya meloloskan Banat.

Baca juga:  Pesawat Tempur Super Tucano, Gelar Latihan Terbang Jelajah di Bali

Sementara tiga atlet yang berlaga di Pra PON belum lolos, yakni Putu Santika, Dewa David, serta Reina Honggono. “Padahal, penampilan mereka maksimal, di Pra PON. Terbukti, rata-rata angkatan mereka melonjak 9 kg, dibandingkan saat latihan. Cuma, lawannya memang lebih senior,” ungkap pria yang akrab disapa Obit ini.

Ia membandingkan pola pembinaan lifter provinsi lain, seperti Jatim, Jateng, Jabar, Riau, Kaltim, Jambi, dan Lampung, yang menggelar pelatda sejak menjelang Pra PON, tanpa berhenti hingga PON 2024. “Kalau program latihan lifter jangka panjang, saya optimis bisa menyumbang medali,” tegas Obid.

Baca juga:  Tipu Pemilik Spa, Rentenir Ngaku Polisi Berpangkat AKP

Hal senada dilontarkan pelatih Joko Honggono. Menurut dia, peluang atlet Bali merebut medali tetap terbuka lebar, asalkan menggelar pelatda cukup lama, dan bukan dadakan sekadar menjelang pelaksanaan hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia. “Ya…kami harus tetap rutin berlatih,” kata Joko. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *