DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus kenakalan anak-anak yang tergabung dalam kelompok Bajing Kids bukan saja menjadi atensi pihak kepolisian. Kini, jajaran Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar juga turun tangan.
Mengingat, anak-anak yang terlibat dalam peristiwa tersebut masih berstatus pelajar dan mengantisipasi kejadian serupa terulang, Disdikpora mengumpulkan para kepala sekolah tingkat SMP, baik negeri dan swasta. Kepala Dinas Dikpora Kota Denpasar, A.A. Gde Wiratama saat dihubungi Senin (24/7) mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan para kepala sekolah di SMPN 2.
Ini menindaklanjuti adanya kejadian yang meresahkan yang melibatkan anak-anak sekolah. Dalam kesempatan itu, pihaknya mengajak agar sekolah menjalin hubungan baik dengan orangtua siswa.
Dengan demikian, pihaknya berharap selain guru, orang tua siswa juga ikut mengawasi anaknya yang menjadi peserta didik di sekolah. “Karena 17 jam siswa tersebut berada di rumah dan dalam pengawasan orang tua, sehingga kami minta kepala sekolah untuk tetap menjaga komunikasi dengan orangtua. Karena kan tidak bisa semuanya diserahkan ke sekolah atau guru BK saja,” katanya.
Pihaknya meminta agar orangtua siswa juga ikut mengawasi anak mereka sehingga tak melakukan hal-hal yang tak diinginkan. “Kami undang 84 kepala sekolah, ingatkan mereka agar berhati-hati dengan kenakalan yang dilakukan siswa,” imbuhnya.
Di sekolah selain guru BK, guru mata pelajaran juga diminta ikut memantau peserta didiknya. Sementara itu, terkait dengan Bajing Kids yang ramai belakangan ini, ia menyebut sebagai kenakalan remaja.
Siswa SMP ini diajak oleh mantan siswa salah satu SMP Negeri di Denpasar untuk membuat semacam geng. Pihaknya mengingatkan agar siswa tidak ikut-ikutan kegiatan yang bersifat negatif. (Asmara Putera/balipost)