DENPASAR, BALIPOST.com – Bali yang mengirimkan 12 atlet, baru menyumbang dua medali perak, dan satu perunggu, pada Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur serta Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), di papan lintasan RTH Angso Duo, Jambi, 21-27 Juli. Dua perak dipersembahkan Kadek Adi Asih, di speed World Record, youth A, serta Samudera Setiadji Putra, di lead youth B.
Sedangkan perunggu diraih Indie Maharanee, di speed World Record, youth B. Pelatih Dewa Putu Galih Perdana, yang dikontak, Senin (24/7), menuturkan, persaingan atlet antarprovinsi sangat ketat. Bahkan, sederet provinsi sengaja menerjunkan atlet debutan baru, tetapi prestasinya luar biasa. “Beberapa provinsi menurunkan atlet pelapis, namun prestasinya menyodok di kancah nasional,” beber Dewa Galih.
Dijelaskannya, atlet Bali susah menyabet emas dibandingkan atlet daerah lain, sebab pola pembinaan dan program latihan mereka lebih unggul, ditunjang sarana dan fasilitas yang mewadahi. Ia mengakui, bagi atlet Bali event kejurnas ini sekaligus sebagai ajang try-out. Untuk itu, apa pun hasilnya pasti FPTI Bali melakukan evaluasi terhadap penampilan atlet, sehingga mereka layak atau tidak masuk skuad tim Pra PON Bali.
Disinggung peluang atlet Bali menambah pundi-pundi medali, Dewa Galih menegaskan, kans tetap terbuka utamanya di nonor boulder dan combine.
“Astungkara, doakan saja anak-anak bisa tampil maksimal, dan memberikan hasil terbaik,” harap dia. Dewa Galih menilai atlet asuhannya serius berlatih, terbukti mereka terus digenjot fisiknya sebelum bertanding. “Ya…untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuhnya,” sebut Dewa Galih. (Daniel Fajry/Balipost)