SINGARAJA, BALIPOST.com – Para Gotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT) Kabupaten Buleleng menggelar Lokasabha VII di aula Kampus Stikes Singaraja pada Sabtu (29/7). Lokasabha yang bertemakan “Melalui Lokasabha VII Era Baru, Kita Tingkatkan Keterbukaan dan Paiketan Pasemetonan Menuju Buleleng Bangkit” ini mengagendakan Pemilihan Pengurus PGSDT periode 2023-2028.
Kegiatan dibuka Kadis Sosial Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster. Lokasabha dihadiri ratusan perwakilan sameton dari pengurus PGSDT tingkat dadia, kecamatan, kabupaten, serta pengurus pusat PGSDT Bali.
Pada pertemuan itu pula, secara aklamasi terpilih Jro Mangku Made Wijaya Dangin, sebagai Ketua PGSDT Kabupaten Buleleng untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan Nyoman Trijaya.
Ditemui usai pengukuhan pengurus, Jro Mangku berharap lokasabha ini menjadi momentum mempererat hubungan pasemetonan yang ada. Selain itu, menurutnya, kepengurusan saat ini akan terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk kemajuan pasemetonan yang ada.
“Program kerja ke depan kami rancang PGSDT memiliki peranan dan menyentuh langsung ke pasemetonan. Kami tidak ingin ada pasemetonan yang putus sekolah maupun tidak bisa berobat lantaran kekurangan biaya,” ucap Wijaya.
Dengan jumlah pasemetonan yang mencapai 23 ribu kepala keluarga di Kabupaten Buleleng, pihaknya optimis kepengurusan saat ini akan solid. Bagaimana ke depan peranan pengurus dengan adanya sayap Kepemudaan dan Bala Praja yang dimiliki mampu mewujudkan kemajuan Pasemetonan PGSDT.
Pengurus PGSDT Pusat, Ketut Jarta mengapresiasi lokasabha ini. Para pengurus yang terpilih diharapkan mampu menjalankan visi dan misi PGSDT yang tertuang dalam AD/ART Pasemetonan. “Setiap kegiatan yang dilakukan harus saling mengisi. Dinamika di Kabupaten Buleleng sangat luar biasa, semangat untuk kemajuan PGSDT ke depan ada di sini,” ucapnya.
Sementara itu, Kadis Sosial berharap keberadaan PGSDT ikut membangun dan mendukung program pemerintah menjaga kelestarian adat dan seni budaya Bali. Para pengurus baru diminta membuat aturan terorganisir untuk mewujudkan Presintanan Dalem Tarukan menuju Bali Shanti. “Mari bersama-sama pemerintah mewujudkan kemajuan, baik dari agama, adat seni dan budaya Bali yang dimiliki. Jangan mudah terpancing isu-isu negatif agar pasemeton tidak terpecah belah,” tuturnya. (Nyoman Yudha/balipost)