Desa Adat Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, mengembangkan wisata pengelukatan yang berlokasi di Pura Tirta Kelebut Toya Sah Telaga Dwaja tepatnya di Banjar Dinas Susut. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, mengembangkan wisata pengelukatan yang berlokasi di Pura Tirta Kelebut Toya Sah Telaga Dwaja tepatnya di Banjar Dinas Susut. Bagi masyarakat Bali, pelukatan tersebut mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, pembersihan diri, memohon keturunan dan yang lainnya.

Pemangku yang ada di Pelukatan Tirta Sah, Jro Mangku Sudiarta, mengatakan tempat pelukatan tersebut sudah ada sejak dulu. Air di lokasi itu digunakan sebagai tirta setiap upacara keagamaan di Kecamatan Selat.

Baca juga:  Ribuan Masyarakat Bersama Bupati Jembrana Minta Gubernur Koster Lanjutkan Kepemimpinan Bangun Bali

Sudiarta mengatakan banyak masyarakat yang datang ke Tirta Sah melukat karena menderita penyakit dan akhirnya sembuh. “Sudah banyak masyarakat yang membuktikan. Setelah melukat di Tirta Sah akhirnya sembuh dari penyakit yang dideritanya,” ucapnya.

Menurut, Jro Sudiarta, selain diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, Pelukatan Tirta Sah juga dikenal mampu mengabulkan berbagai permohonan dari masyarakat, seperti memohon keturunan, rejeki lancar, pekerjaan dan yang lainnya. Kata dia, selain masyarakat lokal asli Karangasem, masyarakat luar juga banyak ada yang datang, bahkan sampai luar Bali seperti Lumajang dan Lombok.

Baca juga:  Desa Adat Kubu Rutin Gelar "Macaru Banteng"

“Tiap hari pasti ada saja masyarakat yang datang untuk melukat, jadi saya selalu standby di sini dari pagi sampai sore bersama pengayah yang lainnya. Tapi di hari-hari tertentu seperti Purnama, Tilem, Banyu Pinaruh dan hari besar keagamaan lainnya masyarakat yang datang sangat banyak, bahkan sampai membludak,” kata Mangku Sudiarta.

Dia menjelaskan, untuk dapat melukat di Tirta Sah, masyarakat yang datang bisa membawa banten pejati dan klungah nyuh atau kelapa gading. Jika tidak membawa pejati bisa menggunakan canang sari. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Besakih Festival 2023, Sarana Mulat Sarira dan Meningkatkan Pelayanan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *