DENPASAR, BALIPOST.com – Jika kamu sering nyeri sendi, berhati-hati lah. Bisa jadi kamu menderita penyakit asam urat.
Penyakit asam urat atau gout arthritis adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.
Penyakit ini dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Dikutip dari situs halodoc.com, secara alamiah, asam urat merupakan senyawa yang diproduksi oleh tubuh untuk mengurai purin.
Purin merupakan zat alami yang memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh. Mulai dari mengatur pertumbuhan sel hingga menyediakan energi. Nantinya, ketika sudah selesai digunakan tubuh, asam urat akan dibuang melalui urine.
Namun, terkadang tubuh dapat menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal mengalami gangguan sehingga mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.
Untuk itu, waspadai gejala-gejalanya. Dilansir dari situs Kemkes, ada beberapa gejala penyakit asam urat yang umum terjadi, salah satunya sendi mendadak terasa sangat sakit.
Gejala lainnya, kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang mengganggu, khususnya di malam hari. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul warna kemerahan pada kulit sendi.
Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal. Meski gejala penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya, harus tetap dilakukan pengobatan untuk mencegah risiko kambuh dengan tingkat gejala yang meningkat.
Pengobatan penyakit asam urat dilakukan dengan pemberian obat asam urat. Tapi pemberian obat asam urat ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya.
Selain penggunaan obat-obatan, dokter juga akan merekomendasikan perubahan gaya hidup. Hal ini bertujuan untuk membantu mengelola gejala asam urat sekaligus mengurangi risiko serangan asam urat di masa depan. (Wulan/balipost)