Petugas melakukan vaksinasi antirabies. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya untuk menekan laju penyebaran kasus rabies di Denpasar terus digenjot. Dinas Pertanian setempat terus menerjunkan petugas untuk melakukan vaksinasi ke masing-masing banjar.

Hingga 10 Agustus 2023 lalu, cakupan vaksinasi rabies sudah mencapai 57,97 persen. Cakupan ini akan terus bertambah, karena petugas secara terus menerus melakukan langkah vaksinasi ke lapangan.

Kadis Pertanian Kota Denpasar, A.A.Gede Bayu Bramasta, yang ditemui di sela-sela apel peringatan HUT Provinsi Bali di Lapangan Lumintang, Senin (14/8) mengatakan, estimasi jumlah anjing mencapai 82.195 ekor. Dari jumlah itu yang sudah berhasil diberikan vaksin rabies sebanyak 43 ribuan ekor. Jumlah ini akan terus ditingkatkan untuk mencegah meluasnya kasus rabies.

Baca juga:  Temuan Positif Rabies, Puskeswan Tabanan Gelar Vaksinasi di Desa Ini

Dikatakan, sesuai jadwal Senin sampai Jumat ini tim kembali menyasar wilayah Pemecutan, Pemecutan Kelod dan Pedungan. Mereka akan menyasar beberapa banjar untuk melakukan vaksinasi rabies. Untuk wilayah ini dilakukan sejak seminggu lalu, karena banjar banyak, sehingga masih berlanjut hingga minggu ini. Sebelumnya, juga telah disasar wilayah Padangsambian Kelod, serta Ubung Kaja dan Sesetan.

Dikatakan, saat ini di Denpasar sudah ditemukan 11 kasus rabies pada anjing. Namun, setelah penemuan itu pihaknya melakukan penyisiran di sekitar kasus temuan untuk dilakukan vaksinasi. Seperti yang terkahir temuan di sekitar Setra Badung, Pemecutan. Pihaknya juga sudah melakukan vaksinasi di kawasan desa itu sejak dua minggu lalu.

Baca juga:  Hingga Awal April, Kasus Rabies di Jembrana Capai Puluhan

Menurutnya Gung Bayu sapaannya, sejak Januari 2023 sampai saat ini ada 11 anjing yang terinfeksi rabies. Anjing tersebut langsung dilakukan eliminasi agar tidak membahayakan masyarakat dan menyebarkan virus ke anjing lainnya.

Menurut Gung Bayu, awal ditemukannya kasus rabies pada anjing ini di awal tahun 2023 di Denpasar Selatan. Dimana anjing dengan tingkah yang mengarah ke rabies itu dilaporkan warga karena takut masyarakat setempat akan digigit. Dengan laporan tersebut, pihak Distan langsung melakukan kroscek ke lapangan dan melakukan uji lab pada otak anjing tersebut. Hasilnya positif rabies.

Setelah Denpasar Selatan, kasus rabies muncul di Denpasar Timur. Bahkan yang terakhir ada dua anjing yang ditemukan dengan penyakit rabies di Denpasar pada bulan Juni 2023 ini.

Baca juga:  Buleleng Alami Kenaikan Transmisi Lokal COVID-19, Sejumlah Kecamatan Ini Tambah Warga Terjangkit

Selain ditemukan anjing yang terkena rabies, ada 4.000 kasus gigitan anjing (bukan rabies) yang dilaporkan selama Januari 2023 hingga pertengahan Agustus. Kasus gigitan tersebut tidak menyebabkan rabies. Masyarakat setelah mendapatkan gigitan anjing langsung segera ke puskesmas untuk mendapatkan vaksin.

Gung Bayu mengatakan, saat ini Distan juga terus menggencarkan vaksinasi kepada anjing yang ada di Kota Denpasar. “Kami door to door masih tetap kita gencarkan. Kalau ada masyarakat yang memiliki anjing belum divaksin bisa menghubungi kami,” tandasnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *