DENPASAR, BALIPOST.com – Tercatat 26 pesilat yang tergabung dalam Pembinaan Olahraga Prestasi Berkelanjutan (POPB) DKI, melakukan latih tanding meladeni atlet Satria Muda Indonesia (SMI) Bali, di padepokan setempat, Minggu (20/8).
Pelatih POPB Ibu Kota, Aris, menceritakan, DKI getol menjaring atlet berprestasi sejak pra-remaja (12-14 tahun), untuk digembleng. “Mereka ini merupakan atlet bibit unggul yang terjaring melalui seleksi, dan berlaku untuk semua cabor,” ucap Aris.
Para atlet yang rata-rata siswa-siswi SMP ini, berhak mendapatkan uang saku, berikut transportasi ke tempat latihan. “Anak-anak ini, kami ajak ke Pulau Dewata, 18-23 Agustus, untuk beruji coba sekaligus liburan,” ungkap Aris
Wakil Ketua Pelatih Johanes Buru, menambahkan, atlet binaan POPB ini terus digembleng sampai usia remaja hingga dewasa dan menjadi atlet elite. “Pembinan terhadap atlet berprestasi secara kontinyu dan berkelanjutan, hingga menjadi atlet elite, dan POPB ini cikal-bakalnya,” jelas Johanes.
Ia memilih SMI Bali untuk sparring, sebab perguruan ini cukup banyak melahirkan pesilat nasional, seperti Kadek Andrey.
Sementara Ketua Komda SMI Bali, Nengah Sukama, menyatakan, ajang ini adalah invitasi silat pra remaja, bahkan bisa dianggap pertandingan resmi. “Sebab, para pesilat mengerahkan segala kemampuan dirinya, mulai dari fisik, teknik, taktik dan strategi, ketika bertarung di atas matras,” kata Sukama.
Pascaberlaga, para pelatih bisa mengevaluasi penampilan pesilat asuhannya, seperti kelemahan dan kekurangan atlet, termasuk kelebihannya. “Jadi, kami ingin mempererat tali persaudaraan sesama insan silat, pewaris bela bela diri nenek-moyang,” terangnya. (Daniel Fajry/balipost)