BANGLI, BALIPOST.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangli Putu Gede Pertama Pujawan mengundurkan diri setelah terpilih sebagai Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangli. Saat ini posisi Ketua KPU Kabupaten Bangli diisi pelaksana tugas (Plt).
Pujawan resmi mengundurkan diri Sabtu (19/8). Menindaklanjuti hal itu, komisioner KPU Bangli lainnya kemudian melaksanakan rapat pleno untuk menetapkan pelaksana tugas ketua.
Rapat pleno yang dilaksanakan Minggu (20/8) hanya dihadiri tiga komisioner yakni Gde P. Roy Suparman, Putu Anom Januwintari dan I Wayan Sastrapuja. Sedangkan Komisioner KPU I Kadek Adiawan tidak hadir karena sedang melaksanakan perjalanan dinas. Rapat pleno memutuskan Roy Suparman sebagai Plt. Ketua KPU Bangli.
Roy Suparman mengatakan tidak ada pergantian antar waktu (PAW) sebagai pengganti Pujawan. Sebab sisa jabatan Komisioner KPU Bangli periode 2018-2023 tinggal dua bulan lagi. “Aturannya memang begitu, kalau sisa masa kerja dibawah 6 bulan, tidak ada PAW,” kata Roy.
Sementara itu, pasca terpilih sebagai Komisioner Bawaslu Bangli, Pujawan bersama dua komisioner Bawaslu Bangli lainnya, yakni I Nengah Purna dan I Nengah Muliarta telah menjalani pelantikan di Jakarta, Sabtu (19/8). Pasca dilantik komisioner Bawaslu Bangli langsung gerak cepat untuk menentukan siapa yang berhak memimpin Bawaslu Bangli. Dari hasil rapat pleno, I Nengah Muliarta ditunjuk menjadi Ketua Bawaslu Bangli.
Muliarta dikonfirmasi membenarkan dirinya dipilih memimpin Bawaslu Bangli periode 2023-2028. Sementara I Nengah Purna yang pada periode sebelumnya menjabat Ketua Bawaslu kini sebagai koordinator divisi (Kordiv) PSPP (Penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa). Sedangkan Pujawan, mantan Ketua KPU Bangli sebagai Kordiv HP2H (Hukum pencegahan partisipasi masyarakat dan hubungan masyarakat).
Untuk menyukseskan jalannya Pemilu, pihaknya sangat berharap partisipasi seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan. (Dayu Swasrina/balipost)
