Petenis Bali yang turun di Babak Kualifikasi PON 2023. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tim tenis lapangan Bali diperkuat empat atlet, yakni Nyoman Suma Indrawan, Made Eskar Bolenath Revilla, Made Bagas Khrisnamukti, serta I Made Arya Suardhika Armana, sukses merebut tiket PON. Mereka berhasil menekuk NTT 3-0, serta menaklukkan NTB 2-1, dalam Babak Kualifikasi PON, di Lapangan Tenis Senayan, Jakarta, 21-27 Agustus.

Selama bertarung di Ibu Kota, mereka didampingi pelatih Putu Yasa dan Manajer Tim Wayan Edi Mahendra. Tim tenis Bali menghuni Zona IV (Bali, NTB, dan NTT), dan yang lolos hanya juara zona. Dalam laga melawan NTB berlangsung cukup alot dan ketat, hingga sempat terjadi super tie break, dan bersyukur akhirnya bisa dimenangkan tim Bali. “Pertandingan menggunakan sistem beregu, terdiri atas tunggal dua partai, ditambah ganda satu partai,” ucap Sekum Pelti Bali I Gusti Ngurah Dwi Suwariantha, yang dikontak, Kamis (24/8).

Baca juga:  Bali Antusias Penambahan Nomor Selancar di PON

Sementara di event resmi PON, Bali berhak menurunkan petenis di tunggal perorangan (2), ditambah ganda perorangan (1), serta beregu. “Kami tidak mengirimkan petenis putri, karena keterbatasan dana, kesibukan atlet, serta persiapan yang kurang matang,” kilah Ngurah Dwi. Dia mengemukakan, persiapan tim tenis Bali selama tiga bulan, melakukan TC desentralisasi dan sentralisasi.

Pascamerebut tiket PON, kata dia, pihaknya mengajukan program latihan, berikut anggaran yang diperlukan. Ngurah Dwi menandaskan, untuk cabor tenis lapangan, petenis nasional yang masuk Timnas Davis, maupun atlet SEA Games, masih diizinkan turun.

Baca juga:  KB Krama Bali Jadi Pondasi Keajegan Bali

“Usulan pembatasan usia maupun atlet nasional tak boleh tampil sering didengungkan di Mubas Pelti, tetapi kesepakatan tetap memperbolehkan atlet nasional bisa bertanding, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia,” tuturnya.

Padahal, di tubuh Pelti Bali sendiri getol melakukan regenerasi atlet. Dicontohkan, skuad Pra PON 2023 ini, hanya diperkuat seorang atlet Papua 2021 Nyoman Suma Indrawan, sedangkan I Made Arya Suardhika masih duduk di bangku SMA. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Karateka PON Memilih Tetap Berlatih di Kuta
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *