Bunda PAUD Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster membuka Sosialisasi Perpustakaan Digital “Perpustakaan Digital: Rumah Bagi Pencari Ilmu", di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (1/9). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali yang sekaligus juga sebagai Bunda PAUD Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster membuka acara Sosialisasi Tentang Perpustakaan Digital yang mengangkat tema “Perpustakaan Digital: Rumah Bagi Pencari Ilmu”, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (1/9).

Ny. Putri Koster menyampaikan pentingnya membaca bagi anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Dengan rajin membaca, maka anak-anak akan pintar menulis. Dengan rajin mendengar hal baik, maka anak-anak akan bisa berbicara dengan santun. Buku adalah hal yang bagus yang akan mengawal anak-anak untuk menumbuhkan karakter baik dalam diri mereka. Untuk itu dengan adanya perpustakaan digital yang berisi ribuan buku bacaan, diharapkan dapat memanfaatkan media sosial dengan membaca buku melalui perpustakaan digital.

Lebih jauh, wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri juga menyampaikan dewasa ini dunia digital sudah merambah ke segala lini kehidupan, termasuk ke dunia pendidikan. Perpustakaan digital merupakan salah satu platform digital yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dalam memperoleh buku bacaan yang berkualitas yang sesuai dengan usia mereka. Perpustakaan digital juga sangat bermanfaat bagi guru untuk mendapatkan buku bacaan yang nantinya dapat ditularkan isinya kepada anak-anak saat pembelajaran di kelas. Mengingat guru yang khususnya mengajar di tingkat PAUD, TK maupun SD memiliki tugas lebih berat. Dimana tidak saja mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik, membimbing serta membentuk karakter anak-anak agar nantinya tumbuh anak yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

Baca juga:  Angin Kencang Rusak Rumah di Budeng

Bunda Putri juga mengingatkan adanya sisi negatif dari penggunaan media sosial. Sehingga dalam penggunaan media sosial kita harus bisa bijak dan mendampingi dan mengawasi anak-anak saat menggunakan media sosial. Dalam bermedia sosial, tidak hanya hal-hal positif yang diambil, tetapi juga perkembangan saat ini juga perlu diketahui. Namun jangan ikut bereuforia kalau hal itu tidak memberi manfaat bagi kehidupan kita. “Kita juga mesti paham hal-hal apa yang sedang terjadi, penipuan, kejahatan seperti apa yang terjadi di dunia maya, kita harus tahu tapi jangan sampai kita hanyut dalam arus hal yang negatif tersebut,” tandas Ny. Putri Koster.

Baca juga:  Begini Hasil Rapid Test Pegawai Imigrasi Ngurah Rai

Dalam sosialisasi Perpustakaan Digital yang dilakukan secara online dan offline ini menghadirkan tiga narasumber. Yaitu, Dhenok Kristianti (kurator, editor dan penulis), Ayunda Pravitanova (School Relation Manager), dan Jessica Luvina (School Relation Manager).

Narasumber pertama, Dhenok Kristianti menekankan pentingnya mendongeng bagi anak-anak. Dimana dengan mendongeng akan menanamkan pengetahuan, menanamkan nilai nilai moral, meningkatkan kemampuan berbahasa serta mengasah imajinasi dan kreativitas. Mendongeng dapat dilakukan di rumah dengan membacakan dongeng dengan teks, tanpa teks maupun dengan menonton video dongeng. Satu hal yang harus diperhatikan dalam mendongeng adalah memilih dongeng agar disesuaikan dengan kemampuan anak serta menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti anak.

Sementara itu, Ayunda Pratinova menyampaikan terkait kondisi literasi di Indonesia. Dimana pada tahun 2019, tingkat literasi negara Indonesia masih sangat rendah bahkan di tingkat 62 dari 70 negara. Rendahnya tingkat literasi bukan berarti anak anak kita tidak memiliki minat baca, tetapi hal ini lebih disebabkan karena kurangnya buku buku bacaan yang menarik dan mudah dipahami sesuai usia. Terlebih kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdampak pada distribusi buku serta harga buku. Untuk itu, pihaknya menghadirkan platform perpustakaan digital, BukuAku yang bisa diakses dimana saja, kapan saja dan berisi ribuan buku cerita yang cocok bagi anak anak usia 2-14 tahun. Tidak hanya itu, BukuAku juga mengajak para remaja usia diatas 14 tahun serta para Bapak ibu guru yang memiliki bakat menulis untuk ikut berkontribusi mengirimkan buku karyanya untuk dinilai tim kurasi dan dimuat di platform BukuAku.

Baca juga:  Sejak 22 Maret, Belasan Ribu Naker Migran Sudah Pulang ke Bali

Acara sosialisasi juga diisi dengan tanya jawab serta bernyanyi bersama anak anak PAUD, TK yang ikut melalui zoom. Turut hadir pada kesempatan kali ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, Ketua PGRI Provinsi Bali Komang Artha Saputra, Ketua IGTKI-PGRI Prov. Bali Ibu Tjok. Istri Mas Minggu Wathin, Wakil Ketua Pengurus Himpaudi Provinsi Bali, Bunda PAUD Kabupaten Buleleng, Jembrana, Karangasem dan Klungkung serta para guru dan siswa. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *