Pemain bola tangan Bali mengoper bola. (BP/Ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tim bola tangan putra dan putri Bali, baru saja merebut tiket PON XXI/2024 di Aceh, dalam Pra PON, di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jaktim, 27 Agustus-2 September. Akan tetapi, Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Bali meminta tambahan empat pemain putra dan empat putri.

Wakil Ketua ABTI Bali Wayan Repiyasa, di Badung, Senin (4/9), mengungkapkan, berdasarkan hasil Pra PON, tim putra dan putri Bali bertengger di peringkat keempat. Padahal, semestinya prestasi anak-anak Bali masih bisa ditingkatkan lagi, menyodok ke urutan kedua, di bawah tuan rumah DKI. “Tim yang merebut tiket PON, enam provinsi, ditambah dua tim Porwil Sumatera, plus dua jatah tuan rumah Sumut dan Aceh, hingga totalnya 10 tim yang tampil di PON,” beber Repiyasa, yang menjadi manajer tim Pra PON ini.

Baca juga:  Dugaan Korupsi, Mantan Karyawan Bank BUMN Divonis Lebih Rendah dari Tuntutan

Ia mengakui, meskipun tiket PON digenggamnya, tetapi hasil Pra PON dinilai kurang maksimal. Pasalnya, materi pemain yang hanya memboyong pemain putra (12) dan putri (12) dinilai sangat minim. Oleh sebab itu, pihaknya mengusulkan agar di event resmi PON, skuadnya ditambah empat putra dan empat putri. “Saya kira idealnya satu tim bermaterikan 16 pemain,” jelasnya seraya menambahkan tujuh pemain yang bertanding di tengah lapangan.

Baca juga:  "Ibu" dari Banyak Tarian hingga Teater di Bali, Drama Tari Gambuh Diteliti

Penyebabnya, kata dia, jadwal pertandingan yang padat, ditambah pemain rentan cedera. Karena itu, ke depan pihaknya berniat melakukan seleksi terhadap empat pemain putra dan putri yang direkrut. “Kami berharap dengan mengirimkan tim putra (16) dan putri (16), prestasi Bali bisa maksimal dan melonjak lagi di PON,” harap dia sembari menyatakan pesaing terberat dari DKI dsn Jabar. Sementara skuad tim Pra PON dijaring dari seleksi terbuka, yang dihuni pemain asal Badung, Buleleng, Gianyar, Klungkung, Tabanan, dan Jembrana. Cabor bola tangan indoor dipertandingkan secara resmi di PON, sedangkan bola tangan pantai (beach) masih ekshibisi. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Dampak Pertumbuhan Kendaraan Listrik, Potensi PAD Bali Terancam Tergerus

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *