DENPASAR, BALIPOST.com – Dampak rabies yang dialami Bali saat ini menjadi perhatian Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo. Untuk mewujudkan Bali zero rabies, Bhayangkari menggelar vaksinasi rabies gratis di wilayah Denpasar dan Klungkung, Rabu (6/8).
Pelayanan vaksinasi gratis tersebut disaksikan Juliati Sigit Prabowo, Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, Ketua Bhayangkari Daerah Bali, Ira Ida Bagus dan sejumlah pengurus Bhayangkari Pusat serta Daerah Bali. Selain melindungi hewan khususnya anjing dari penyakit tersebut, kegiatan ini digelar juga dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-71.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, Bhayangkari bekerjabsama dengan pemerintah daerah menggelar kegiatan vaksinasi rabies secara gratis terhadap anjing peliharaan. Selain itu Bhayangkari juga memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya rabies.
“Ini merupakan bentuk perhatian Bhayangkari kepada masyarakat Bali untuk menanggulangi bahaya rabies. Diharapkan terwujud Bali zero dari rabies, baik hewan peliharaan berupa anjing, kucing dan monyet,” kata Kombes Jansen.
Menurutnya, ada beberapa lokasi pelaksanaan vaksin, yaitu di wantilan Pantai Padanggalak, Denpasar Timur, Ketua Umum Bhayangkari menyerahkan vaksin rabies secara simbolis kepada Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Selain itu juga menyerahkan 500 paket sembako kepada masyarakat Banjar Kedaton, Denpasar Timur dan 100 kilogram makanan anjing (dog food) ke masyarakat komunitas pecinta anjing.
Sedangkan di GOR Swecapura, Klungkung, Juliati Sigit Prabowobmenyerahkan bantuan vaksin rabies secara simbolis kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Selanjutnya menyerahkan 500 paket sembako dan 100 kilogram makanan anjing kepada masyarakat komunitas pecinta anjing.
Dari data yang dihimpun Polda Bali, sejak Januari hingga April 2023, Provinsi Bali menduduki peringkat pertama terjadinya kasus rabies di Indonesia. Tak tanggung-tanggung jumlah kasus rabies di Bali dalam rentang waktu tersebut mencapai 14.827 kasus. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan berkesinambungan serta dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga mampu bermanfaat bagi masyarakat.
“Sedangkan data dari Kementerian Kesehatan sejak bulan Januari sampai April 2023 Provinsi Bali menduduki peringkat pertama terjadinya kasus rabies di Indonesia,” terang mantan Jansen. (Kerta Negara/balipost)