Umar Ibnu Alkhatab. (BP/Istimewa)

Oleh Umar Ibnu Alkhatab

Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Pak Koster dan Pak Cok Ace mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 5 September 2023. Tak terasa, lima tahun sudah dua pemimpin yang ulet bekerja ini membawa masyarakat Bali ke gerbang kemajuan.

Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang diusung keduanya telah dikonkretkan melalui banyak program yang keseluruhannya terangkum dalam apa yang disebut sebagai 44 Tonggak Penanda Peradaban Bali. Di antara yang bisa dikenang adalah Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 3 Desember 2021 di Serangan, Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Provinsi Bali, dan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yang dipasupati di Pura Besakih pada tanggal 19 Agustus 2023.

Sudah barang tentu, kepemimpinan dua sosok politisi senior yang sekaligus akademisi ini masihlah jauh dari kata sempurna, banyak kekurangannya, tetapi melihat capaian yang ada saat ini kita bisa menyimpulkan bahwa keduanya telah mendarma-bhaktikan semua kemampuan, tenaga, waktu, dan pikirannya untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat Bali.

Baca juga:  Tanah Pemprov Dikelola Kabupaten/Kota, Minim Kontribusi Berpotensi Hilang

Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa hormat kita, di akhir masa jabatan mereka ini, kita patut memberi apresiasi atas kerja keras mereka berdua selama ini di dalam memimpin pemerintahan dan masyarakat Bali. Tak lupa pula kita mengucapkan matur suksma dahat kepada keduanya yang telah mencurahkan segala kemampuannya untuk mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakat Bali tanpa kenal lelah, siang dan malam tak jenuhnya mereka memikirkan bagaimana memperbaiki nasib masyarakatnya dan mencoba mencarikan solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang membutuhkan sentuhan tangan mereka.

Apresiasi dan terima kasih patut mereka dapatkan karena apa yang mereka telah perbuat bagi masyarakat Bali lebih dari yang dibayangkan oleh mereka sendiri, mereka berjibaku dengan waktu yang hanya lima tahun untuk mengkonversi visi mereka menjadi sesuatu yang kelak akan menjadi legacy yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Bali.

Baca juga:  Siapkah Bali Bangkit Tanpa Pariwisata?

Kita patut mensyukuri bahwa keduanya memiliki kesanggupan untuk saling mengisi satu sama lain sehingga semua kegiatan bisa dijalankan dengan baik dan saling menopang untuk merealisasikan mimpi mereka  mengangkat derajat dan martabat masyarakat Bali.

Sekali lagi kita mengucapkan matur dahat suksma buat kedua putra terbaik Bali ini yang bersedia mengorbankan waktu untuk bercengkrama bersama keluarganya demi memikirkan kesejahteraan masyarakat.

Sikap altruistik tampaknya sangat mendominasi keputusan-keputusan mereka untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab sehingga terlihat bahwa mereka tak peduli dengan diri sendiri dan keluarga. Sikap altruistik ini dapat diartikan sebagai sikap yang ada pada manusia, yang mungkin bersifat naluriah, berupa dorongan untuk berbuat baik untuk manusia lain.

Kita sungguh berterima kasih atas sikap altruistik mereka karena mereka memberikan banyak kesempatan dalam hidup mereka hanya untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat Bali. Kita bisa mengambil pelajaran moral dari cara mereka memperlakukan mandat yang mereka terima dari masyarakat yakni bahwa semua tindakan mereka didorong oleh cintanya kepada masyarakat. Kita yakin bahwa dengan cinta mereka yang tulus kepada masyarakat, mereka bersedia mengambil sikap altruistik di dalam mengemban tugasnya meskipun dalam kesulitan berbagi waktu dengan keluarga.

Baca juga:  Gubernur Bali Pimpin Langsung Program Aksi "We Love Bali Movement"

 

 

Akhirnya, kita kembali mengucapkan matur suksma dahat atas semua upaya mereka terutama saat mereka membawa masyarakat Bali keluar dari kesulitan saat diterpa pendemi Covid-19. Ikhtiar mereka sangat kukuh dan memiliki komitmen yang kokoh untuk mengatasi kesulitan pada masa pendemi tersebut. Kini mereka telah mengakhiri masa tugasnya dengan sejumlah prestasi dan capaian yang membanggakan. Mereka berdua adalah orang-orang yang rela mempertaruhkan diri dan keluarga demi prinsip-prinsip yang mereka anut, yang termuat dalam konsepsi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Matur suksma dahat, Pak Koster dan Pak Cok Ace!

 

Penulis, Pengamat Kebijakan Publik

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *