DESA Warnasari terpilih mewakili desa di kabupaten Jembrana dalam program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Dengan tagline Desa sadar statistik menuju kemandirian ekonomi, Warnasari akan bersaing dengan 230 desa/kelurahan se-Indonesia.
Terpilihnya Desa Warnasari sebagai perwakilan kabupaten Jembrana, didukung penuh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Dukungan itu diperlihatkan melalui penandatanganan piagam dukungan bersama dengan Kepala BPS Provinsi Bali Endang Retno Sri Subiyandani bersama Kepala BPS kabupaten Jembrana Rocky Gunung Hasudungan, Jumat (8/9) di Balai Br. Puncaksari, Ds. Warnasari, kecamatan Melaya, kabupaten Jembrana.
Bupati I Nengah Tamba menyampaikan keberhasilan kabupaten Jembrana sebelumnya melalui Desa Perancak yang pernah menerima Anugerah Award Predikat Desa Cantik Terbaik Tahun 2022 dapat diteruskan tahun ini melalui desa Warnasari. Menurutnya, keberhasilan sebelumnya, berkat kolaborasi antara Desa, BPS dan OPD terkait. “Untuk itu, saya mengajak semua pihak, untuk dapat mempertahankan predikat tersebut di Kabupaten Jembrana, yang Astungkara Desa Warnasari juga akan meraih Predikat tersebut untuk penilaian Tahun 2023,”ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menilai, program Desa Cantik dibutuhkan karena data yang lengkap dan valid harus dijadikan basis data dalam pengambilan setiap kebijakan. Apalagi dalam pelaksanaannya Desa Cantik di Warnasari akan memanfaatkan Data JSDDD, inovasi kebanggaan Jembrana. “Ini penting mengingat pemanfaatan JSDDD berperan penting karena setiap keputusan dan kebijakan diambil berdasarkan data yang lengkap dan valid dalam hal perencanaan pembangunan lebih efektif dan efisien untuk mewujudkan menuju Jembrana emas 2026,”ucapnya.
Kepala BPS Provinsi Bali Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan program desa cantik bertujuan untuk meningkatkan literasi, kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik. Tujuan berikutnya yaitu Standarisasi Pengelolaan Data Statistik untuk menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik. Selanjutnya adalah optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan data statistik sehingga program pembangunan di desa/kelurahan tepat sasaran. Tujuan yang terakhir adalah untuk membentuk agen agen statistik pada level desa/kelurahan.
“Program Desa Cantik ini akan dilaksanakan pada tingkat desa dengan beberapa kriteria yang sudah ditentukan. Diantaranya kelengkapan infrastruktur penunjang statistik di desa hingga potensi wisata atau potensi produk unggulan,”ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi pemerintah kabupaten Jembrana yang telah berkolaborasi dengan BPS kabupaten Jembrana melahirkan program inovasi Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD). “Saya mendorong pemanfaatan Data JSDDD tersebut dalam pelaksanaan program Desa Cantik di desa Warnasari. Semoga Desa Warnasari bisa menjadi yang terbaik,” sambungnya.
Sementara Kepala BPS kabupaten Jembrana Rocky Gunung Hasudungan mengatakan dipilihnya Desa Warnasari mewakili kabupaten Jembrana dalam program Desa Cantik didasari beberapa faktor terutama kesiapan desa dalam mengeksekusi kegiatan statistik serta keberadaan agen statistik yang ada di desa. Disamping itu di desa inilah cikal bakal hadirnya program JSDDD. “Di Provinsi Bali ada empat desa terpilih termasuk Desa Warnasari yang akan bersaing dengan 230 desa/kelurahan se-Indonesia. Program Desa Cantik berlangsung efektif selama 2 bulan (september hingga oktober), sedangkan penilaian dan evaluasi pada bulan November,”pungkasnya. (Adv/Balipost)