Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di Bukit Teletubbies, kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023). (BP/Ant)

MALANG, BALIPOST.com – Akses wisata di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, pascakebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu, diputuskan kembali untuk dibuka.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani di Kota Malang, mengatakan bahwa pembukaan tersebut dilakukan setelah pemadaman berhasil dilakukan dan kondisi kawasan dipastikan telah aman. “Kunjungan wisatawan dibuka mulai Selasa, 19 September 2023, pukul 00.01 WIB,” kata Septi dikutip dari kantor berita Antara, Senin (18/9).

Septi menjelaskan, pembukaan akses wisata ke Gunung Bromo tersebut dilakukan pada empat pintu masuk yakni mulai dari Coban Trisula, Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo dan Senduro Kabupaten Lumajang.

Baca juga:  Kementerian BUMN dan Forum Humas BUMN Komit Jadi Ujung Tombak Atasi Hoax

Menurutnya, bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Bromo, karcis masuk kawasan taman nasional dan sekitarnya hanya dapat dilakukan melalui tautan http://bookingbromo.bromotenggersemeru.org dan tidak ada pembelian langsung di pintu masuk. “Tidak ada pembelian karcis Bromo secara offline di seluruh pintu masuk, kecuali sistem booking online sedang bermasalah,” katanya.

Sementara itu untuk pengunjung yang sebelumnya telah melakukan pembelian karcis melalui sistem booking online pada 7-18 September 2023, bisa mengajukan penjadwalan ulang melalui tautan http://bit.ly/reschedulebromo092023.

Kunjungan wisata ke kawasan Ranu Regulo dan Ranu Darungan juga telah dibuka untuk pengunjung. Untuk kunjungan pada titik tersebut, pembelian karcis bisa dilakukan langsung di pintu masuk kawasan. “Untuk pendakian Gunung Semeru, masih ditutup karena tingkat aktivitas kegunungapian masih berada pada level III atau siaga,” tambahnya.

Baca juga:  Awalnya Konter Pulsa, Kini AgenBRILink Ini Tak Pernah Sepi Pengunjung

Ia menegaskan, para calon pengunjung dan pelaku jasa wisata yang akan beraktivitas di kawasan taman nasional tersebut wajib mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di dalam kawasan, mengingat saat ini masih dalam masa waspada bahaya kebakaran.

Para pengunjung dan seluruh masyarakat yang beraktivitas di dalam kawasan, dilarang membawa peralatan yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan seperti kembang api, petasan, flare atau suar, termasuk membuat api unggun atau perapian.

Kawasan wisata Bromo ditutup sejak 6-18 September 2023 akibat kebakaran yang terjadi pada Rabu (6/9) karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar. Sejak saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan dan kebakaran baru padam pada 15 September 2023.

Baca juga:  GoTo Resmi Jadi Perusahaan Tercatat di BEI, Pecahkan Rekor Partisipasi Tertinggi di IPO

Akibat sejumlah rangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, areal seluas 504 hektare dilaporkan mengalami kerusakan. Mayoritas area yang rusak merupakan kawasan savana.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *