DENPASAR, BALIPOST.com – Polresta Denpasar menggelar Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) Agung 2023 sebagai upaya memelihara situasi kamtibmas menjelang Pemilu 2024, Rabu (20/9). Salah satu upaya yang dilakukan yakni memetakan daerah-daerah rawan terjadinya gangguan kamtibmas maupun konflik sosial.
Apel tersebut dipimpin Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas. Dalam amanat yang dibacakan oleh Kapolresta Bambang, Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra menyampaikan melalui kegiatan apel kesiapan ini diharapkan para anggota dapat meningkatkan pemahaman dan kerja sama dalam menjaga keamanan Bali yang semakin ramai seiring dengan mulai terkendalinya pandemi COVID-19.
Peningkatan aktivitas masyarakat dan kedatangan wisatawan di Bali memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, namun juga berpotensi meningkatkan angka kriminalitas serta pelanggaran lalu lintas. Data dari Biro Ops Polda Bali menunjukkan peningkatan gangguan kamtibmas sebesar 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan pendekatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum, Operasi Cipta Kondisi Agung-2023 akan melibatkan 526 personel dari Polda Bali dan polres serta polresta yang terbagi dalam empat satgas.
Kapolda Putra menekankan beberapa hal penting, yaitu awali setiap kegiatan dengan doa, laksanakan tugas dengan baik sesuai SOP dan peraturan yang berlaku.
Ditintelkam bersama jajarannya agar memetakan dan menindaklanjuti daerah-daerah rawan terjadinya gangguan kamtibmas maupun konflik sosial menjelang Pemilu Serentak 2024. Melaksanakan penggalangan terhadap tokoh agama, masyarakat dan adat serta penyelenggara pemilu dan para relawan parpol untuk bersama-sama mewujudkan pemilu yang aman dan damai.
“Optimalkan kegiatan cyber patrol, counter opini dan take down konten negatif di media sosial, khususnya menjelang pemilu tahun 2024 serta meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan media massa baik cetak maupun elektronik serta instansi terkait lainnya,” ujar Irjen Putra.
Selain itu, Irjen Putra minta jajarannya untuk menciptakan cooling system untuk mendukung stabilitas keamanan yang kondusif dengan meningkatkan kegiatan binluh, patroli sambang dan blue light patrol untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas.
“Ke depankan pendekatan humanis dalam setiap pelaksanaan tugas dan laksanakan penindakan secara tegas serta profesional terhadap para pelanggar hukum. Berikan pemahaman terkait peraturan yang berlaku,” ungkapnya.
Sasaran operasi ini yaitu segala bentuk potensi gangguan keamanan menjelang pemilu seperti euforia parpol, pembentukan relawan,npemasangan tanda gambar, caleg dan capres/cawapres di tempat umum dan lainya. Selanjutnya ambang gangguan seperti kegiatan sosial maupun kegiatan partai politik dalam mencari dukungan dan kampanye yang dilakukan oleh capres/cawapres, caleg dan tim sukses serta gangguan nyata seperti gesekan fisik antar pendukung yang mungkin terjadi.
Dengan perhatian serius terhadap semua aspek ini, Polresta Denpasar dan Polda Bali berkomitmen untuk menjaga keamanan serta kondusifitas Pulau Dewata menjelang Pemilu 2024 serta berbagai agenda pengamanan nasional dan internasional yang akan datang. Semua pihak berharap Bali akan tetap menjadi destinasi yang aman dan damai bagi wisatawan serta warganya sendiri. (Kerta Negara/balipost)