DENPASAR, BALIPOST.com – Menyiapkan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 agar berjalan lancar, aman, nyaman, damai, kondusif, dan sukses adalah salah satu kebijakan yang mesti dilaksanakan oleh Pemeritah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. Bahkan, untuk memastikan hal tersebut, Pj Gubernur Mahendra Jaya belum lama ini telah menggelar pertemuan bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali (Forkompimda). Tujuannya guna memperoleh informasi tentang kesiapan pelaksanaan Pemilu, khususnya yang pelaksanaanya lebih dekat yakni Pileg ditingkat daerah dan pusat, serta Pilpres.
Pj. Gubernur Mahendra Jaya saat melantik Pj. Bupati Gianyar, meminta kepada I Dewa Tagel Wirasa sebagai Pj. Bupati Gianyar agar menjaga stabilitas politik pemerintahan dan keamanan, serta netralitas ASN dalam Pemilu dan Pilkada 2024. Karena tanpa stabilitas yang kuat, semua program pemerintah akan sulit untuk dijalankan secara optimal.
Ditemui seusai pelantikan, Pj. Bupati Gianyar, Tagel Wirasa menyatakan komitmennya menjalankan tugas dan fungsi pokoknya. Salah satunya yaitu menjaga stabilitas dan netralitas ASN pada Pemilu dan Pemilukada Tahun 2024 sesuai amanat Pemerintah Pusat. Semua tahapan Pemilu dan Pemilukada serentak tahun 2024 di Kabupaten Gianyar dipastikan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini tentu dibutuhkan kolaborasi, baik dengan Kepolisian, TNI, maupun seluruh elemen masyarakat.
“Kolaborasi ini penting dilakukan untuk menciptakan stabilitas politik yang aman, damai, kondusif, lancar, dan sukses sesuai amanat konstitusi,” tandas Tagel Wirasa.
Pengamat Kebijakan Publik, Dr. I Gede Wirata, S.Sos.,SH.,MAP., mengatakan menjaga keamanan Pemilu dan Pemilukada serantak Tahun 2024 perlu tenaga ekstra. Sebab, pesta demokrasi ini lebih kompleks dari Pemilu sebelumnya. Olah karena itu, semua komponen bangsa harus ikut serta menjaga keamanan tersebut. Apalagi, pariwisata di Bali khususnya baru pulih. Jangan sampai gara-gara keamanan pemilu kurang terjaga membuat pariwisata Bali terpuruk kembali. Terkait hal ini, akademisi Universitas Ngurah Rai, Denpasar ini meyakini pihak keamanan telah memperhitungkan tentang hal tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
“Dinamika Pemilu dan Pemilukada di Bali damai dan aman, walaupun ada riak riak kecil tidak berpengaruh secara signifikan. Namun demikian kita sebagai warga negara yang baik tetap waspada dan menjaga keamanan Bali pada khususnya, karena Pemilu merupakan pesta demokrasi penyaluran hak warga masyarakat yang memiliki hak pilih tidak perlu berlebihan dalam berpesta,” tandas Gede Wirata, Kamis (21/9).
Terkait netralitas ASN, dikatakan bahwa secara aturan sudah jelas dan tegas apa yang boleh dilakukan dan apa yg tidak boleh dilakukan. Namun demikian masih terjadi tarik menarik kepentingan. Namun, dengan ada Pj. Gubernur Mahendra Jaya hal ini bisa mengingatkan kembali para ASN agar selalu taat dan patuh pada peraturan yang ada. Dengan demikian, kesadaran netralitas ASN akan semakin tumbuh dan berkembang di masa masa yang akan datang. Bahwa, betapa pentingnya netralitas ASN untuk melayani tanpa melihat warna, kelompok, golongan, dan lain sebagainya. (Winata/Balipost)