Ketua Tim Penilai BUMN CSR Award (2 kiri), GM PLN UID Bali (tengah) saat penilaian BUMN CSR Award, Senin (25/9). (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan BUMN beroperasi di Bali dan miliaran rupiah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sudah tersalur di Bali. Setelah 2018, penyaluran CSR ini merata di seluruh Bali, bahkan ada peningkatan dari sisi nilai, efektivitas, tepat guna, tepat sasaran. Demikian disampaikan akademisi, Dr. Wayan Ardani, Senin (25/9).

Ia mengatakan, sebelum 2018, CSR yang tersalur di Bali hanya terpusat di wilayah Denpasar dan Badung. Sementara di Bali ada 9 kabupaten/kota yang juga membutuhkan sentuhan bantuan dari BUMN yang beroperasi di Bali.

Baca juga:  Polisi Dalami Pemesan Belasan Penyu Diamankan di Gilimanuk

Maka dari itu, untuk pemerataan penyaluran TJSL, diawasi dan dievaluasi penyalurannya. Ia berharap TJSL dapat berkelanjutan dan diikuti perusahaan swasta agar penyaluran ke masyarakat semakin merata.

“Setelah dievaluasi dalam program BUMN CSR Award, kini ada peningkatan implementasi, inovasi, tepat guna, tepat sasaran dengan 6 indikator penilaian dan masing-masing indikator ada 7 item yang jadi bahan evaluasi,” ujar Ketua tim BUMN CSR Award ini.

Baca juga:  Cegah Gelombang Ketiga COVID-19, KRYD Digencarkan

General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana mengatakan PLN berkomitmen menyalurkan CSR untuk kesejahteraan masyarakat. Tahun ini ada Rp 6,7 miliar yang disalurkan dengan porsi masing-masing sub pilar yaitu sub pilar lingkungan sebesar 37 persen, ekonomi 32 persen, sosial 30 persen, dan sisanya untuk tata kelola dari sisi legacy.

“Kami berkomitmen melayani dari sisi ketenagalistrikan yang handal, efisien dan berkualitas namun kami tidak bisa sendiri. Perlu kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada di Bali. Oleh karen aitu kami berkomitmen menjaga hubungan baik dengan stakeholder agar bisa sustainable menyalurkan CSR,” ujarnya.

Baca juga:  BRI Kerahkan Mobil Evakuasi dan Bangun Posko Bantuan Warga Terdampak Erupsi Semeru

Tidak hanya itu, dari sisi perbaikan lingkungan, ia juga mendukung ekosistem kendaraan listrik. Tak hanya dari sisi penyediaan SPKLU, tapi juga kebijakan-kebijakan yang mendukung ekositem kendaraan listrik. “Kalau energi bersih ini sukses, maka lingkungan semakin baik dan sangat mendukung menuju wisata bersih,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *