Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menerima audiensi IHGMA Bali, di Ruang Rapat Adhi Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (25/9) siang. (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menyampaikan kebutuhan terhadap transportasi publik di Bali sudah sangat mendesak. “Saya lihat sudah mendesak. Bali perlu transportasi publik,” ungkap Mahendra Jaya saat menerima audiensi Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, di Ruang Rapat Adhi Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin siang (25/9).

Pj. Gubernur Mahendra Jaya mengatakan bahwa saat ini adalah saat yang paling tepat untuk mengembangkan transportasi publik di Bali. Menurutnya, transportasi publik merupakan suatu keharusan yang perlu dilakukan untuk mengembangkan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. “Kalau kita kerjakan setelah macet akan susah. Sebelum parah kita eksekusi dulu,” tegasnya.

Baca juga:  Pj Gubernur Ajak Generasi Milenial Dukung Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Hal tersebut juga telah disampaikan oleh Mahendra Jaya kepada Presiden Joko Widodo saat mendampingi kunjungan Presiden di Bali pada Minggu (24/9). Ia menyampaikan bahwa di tengah keadaan pariwisata Bali yang mulai pulih dengan jumlah penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencapai 63 ribu setiap hari atau sekitar 1,7 juta penumpang per bulan menyebabkan akses keluar masuk bandara serta wilayah sekitarnya kerap macet. Terlebih di akhir pekan. Hal ini perlu dicarikan solusi yang tepat.

“Saya usulkan, Pak (Presiden Jokowi,red) kita kan sudah ada rencana untuk MRT. Kalau bisa Pak, itu sudah ada kepastian pembangunan itu,” tuturnya mengulang apa yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.

Baca juga:  4 Tahun Beroperasi, Ini Sejumlah Kendala Bus Trans Metro Dewata Minim Penumpang

Terlebih, menurut Mahendra Jaya, kajian terhadap itu sudah ada di Bappenas. Sementara Menteri Bappenas mengkonfirmasi bahwa yang berminat bukan hanya Korea Selatan, tetapi juga Abu Dhabi. “Tapi menurut saya siapapun dia, tapi kerjakan cepat,” tandas Mahendra Jaya.

Di sisi lain, Mahendra Jaya juga meminta IHGMA Bali untuk “Ngrombo” (bersama-sama) dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menyosialisasikan mengenai pungutan wisatawan asing yang akan mulai diberlakukan tahun 2024 mendatang. “Prioritas pertama adalah penanganan sampah dan kedua adalah pelestarian budaya. Tolong digemakan agar tidak ada resistensi,” ungkap Mahendra Jaya.

Baca juga:  Penyadapan Terduga Terorisme Disepakati, Asal Penuhi 3 Syarat

Ia meminta anggota IHGMA Bali untuk dapat menyosialisasikan dan menggaungkan hal tersebut kepada wisatawan di hotel masing-masing. Tujuannya agar wisatawan tidak salah tafsir dan mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali tersebut guna menciptakan pariwisata Bali yang berkelanjutan.

Anggota IHGMA Bali, menyampaikan bahwa pada umumnya wisatawan asing khususnya wisman Eropa mendukung hal tersebut. Mereka merasa bangga karena memiliki andil dan kontribusi terhadap pelestarian budaya Bali. Asalkan peruntukannya jelas dan dilaksanakan secara transparan. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *