DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus kebakaran kembali terjadi Selasa (25/9) malam. Kejadian ini menimpa empat blok ruko di Jalan Ceningan Sari, Sesetan.
Adapun ruko yang terbakar, menjual sembako milik Desi dan Subardi yang menjalani usaha laundry. Kejadian ini berkisar pukul 23.30 WITA. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaks BPBD) Kota Denpasar, I.B Joni Ariwibawa, dikonfirmasi Rabu (27/9) mengatakan, empat blok ruko masing-masing ukuran 4 meter x 6 meter ditempati pedagang sembako dan usaha laundry.
Akibat kejadian ini mereka mengalami kerugian ratusan juta, karena barang yang ada di ruko tersebut ludes terbakar. Namun belum diketahui pasti penyebab kebakaran menimpa ruko tersebut dan tidak ada korban jiwa.
Joni menyampaikan kebakaran empat blok ruko itu mendapat informasi dari April pada pukul 23.30 WITA. Setelah melakukan assesmen, mendata dan melaksanakan penanganan langsung mengerahkan 4 unit armada pemadam kebakaran (Damkar), yakni BPBD Kota Denpasar Pos Induk, Pos Juanda, Pos Mahendradata, dan Pos Cokro dan TRC BPBD Kota Denpasar merapat ke tempat kejadian perkara (TKP) tiba pukul 23. 45 Wita menjinakan si jago merah selama 1 jam 10 menit,’’ kata Joni Ariwibawa.
Joni Ariwibawa mengungkapkan, saat ini musim panas mengakibatkan salah satunya api mudah menjalar ke bangunan yang mudah terbakar. Apalagi bangunan rumah atau ruko terbuat dari kayu mudah disambar api.
Masyarakat diminta hati-hati saat sembahyang atau menyalakan kompor jangan ditinggal pergi dan peralatan listrik harus diperhatikan. “Musim panas dan angin cukup kencang, kami minta masyarakat berhati-hati. Setelah sembahyang memakai dupa agar dicabut dan dimatikan. Kalau menyalakan kompor dan dimatikan sebelum ditinggal pergi ke pasar,” katanya.
Joni menyampaikan kebakaran rumah, ruko, kantor dan rumah makan selama ini lebih banyak disebabkan korsleting listrik. Masyarakat, pemilik ruko dan rumah makan agar memantau instalasi listrik jangan sampai menumpuk kabel sehingga rentan terbakar karena panas.
Selain itu, instalasi listrik yang dipasang terlalu lama menjadi perhatian. Termasuk penggunaan alat elektronik, seperti water heater, dispenser air, rice cooker terus hidup karena panas bisa terbakar. “Kalau dispenser sudah habis airnya agar dicabut. Begitu juga peralatan listrik lainnya jangan terus dihidupkan. Jika malam hari mohon dicabut untuk menghindari korsleting listirk akibat panas,” harap Joni.
Dia mengakui, indisikasi kebakaran menimpa rumah, kantor, ruko dan rumah makan diduga peralatan listrik. Selain kabel tidak sesuai dan sambungan listrik terlalu banyak bisa memicu percikan api sehingga menyulut kebakaran.
Apalagi, instalasi listrik yang dipasang tidak sesuai standar PLN. Dari Januari hingga 27 September 2023 ini sudah belasan ruko, rumah dan toko HP terbakar sehingga kerugian ditaksir miliaran rupiah. “Kami minta masyarakat atau pemilik ruko, rumah makan dan kantor hati-hati menyambung kabel. Apalagi tempat tersebut kosong sehingga tidak ada mengawasi ketika terjadi kebakaran,” mantan Camat Denpasar Barat ini. (Asmara Putera/balipost)