Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, saat menerima kunjungan Pegiat Sosial atau Relawan Kemanusiaan yang ada di Bali, di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (28/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem terus dilakukan pemerintah. Presiden RI Joko Widodo menargetkan kemiskinan ekstrem mendekati nol persen pada tahun 2024. Untuk itu, peran semua pihak sangat diperlukan agar target pengentasan kemiskinan ekstrem bisa terlaksana sesuai target, terlebih di Provinsi Bali.

Bali yang terkenal dengan hingar bingar sektor pariwisatanya ternyata masih terdapat kemiskinan ekstrem. “Saya sebagai Pj. Gubernur Bali dalam menjalankan program sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo kepada kepala daerah untuk penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024. Selain itu, menekan angka kemiskinan dan penanganan Stunting serta permasalahan lainnya menjadi fokus program pemerintah,” ujar Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, saat menerima kunjungan Pegiat Sosial atau Relawan Kemanusiaan yang ada di Bali, di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (28/9).

Baca juga:  SDM Bali Diminta Berani Tunjukkan Kemampuan dan Tetap Rendah Hati

Pj. Gubernur Mahendra Jaya merasa jengah di tengah hingar bingar pariwisata Bali, masih terdapat masyarakat miskin, terlebih kemiskinan ekstrem di Bali. Untuk itu, negara dalam hal ini pemerintah harus hadir untuk menangani masalah ini. “Untuk itu, saya mengajak Relawan Kemanusiaan yang ada di Bali untuk ikut ‘ngrombo’ (gotong royong-red) mengentaskan kemiskinan ekstrem di Pulau Dewata,” ajaknya sembari mengapresiasi kegiatan sosial yang telah dilakukan selama ini kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Mahendra Jaya mengatakan bahwa Pemprov Bali bekerjasama dengan kabupaten/kota se-Bali agar masyarakat miskin semua tercover BPJS Kesehatan. Jangan sampai ada masyarakat miskin di Bali yang tidak tercover oleh BPJS Kesehatan. Untuk itu, ia meminta kepada relawan kemanusiaan yang ada di Bali membantu memberikan data masyarakat miskin, terlebih kemiskinan ekstrem yang ada di Bali agar bisa di data dan diselaraskan dengan Dinas Sosial Provinsi Bali.

Baca juga:  Badai Pandemi Terjang Pekerja Pariwisata

“Saya merasa bangga, ada banyak relawan kemanusiaan di Bali yang ikut membantu masyarakat. Saya yakin, pada dasarnya orang Bali memiliki jiwa kemanusiaan yang sangat tinggi untuk membantu sesama. Saya telah meminta kepada bupati/walikota untuk fokus mengentaskan kemiskinan ekstrem di masing-masing daerahnya,” tandasnya.

Pada kesempatan ini, Pj. Gubernur Mahendra Jaya mendapatkan masukan dan saran dari para relawan kemanusiaan. Diantaranya, Komunitas Satu Hati, Relawan Bali, Bunga Bali, Angel Heart, Yayasan Cipta Bali Berbagi, Relawan Kemanusiaan Berbagi Kasih, Relawan Kopi Bali, serta Relawan Mari Berbagi (REMAGI) Bali yang selama ini telah melakukan kegiatan sosial di Bali.

Baca juga:  Bangli dan Karangasem Turunkan Angka “Stunting”

Pada kesempatan ini, S.Mahendra Jaya didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Wayan Jarta, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada, serta Kadis Sosial P3A Provinsi Bali Luh Ayu Aryani. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *