JAKARTA, BALIPOST.com – Terkait kedaulatan pangan untuk kesejahteraan rakyat, PDI Perjuangan memberikan sembilan rekomendasi. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (1/10).
Ia mengatakan bahwa partainya menempatkan persoalan pangan sebagai isu ideologis. Pasalnya, Presiden Pertama Indonesia Soekarno berpesan, “Pangan berkaitan dengan mati hidupnya suatu bangsa”.
“Pangan juga berperan penting di dalam membangun generasi Indonesia agar terpenuhi gizi dan proteinnya dengan berbagai sumber pangan yang bervariasi,” ujar Hasto.
“Pangan menentukan masa depan bangsa karena berkaitan dengan tujuan negara untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun kedaulatan bangsa dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” tambahnya.
Untuk itu, PDIP memberikan rekomendasi agar ke depan seluruh keanekaragaman dan kekayaan sumber pangan, baik dari darat maupun laut, dapat menjadi salah satu lambang supremasi kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
Pertama, pokok-pokok kebijakan kedaulatan pangan Indonesia, meliputi diversifikasi pangan lokal; peningkatan budidaya pertanian dan kualitas produksi pangan melalui riset dan inovasi; konsistensi pelaksanaan perlindungan lahan-lahan pertanian produktif dari alih fungsi lahan.
Lalu, mendukung kebijakan moneter, fiskal dan akses pembiayaan bagi petani, nelayan, dan produsen pangan lainnya; peningkatan teknologi pengolahan/hilirisasi komoditas pangan secara produktif, efisien, berdayasaing, dan berkelanjutan dengan dukungan riset dan inovasi.
Kemudian pembangunan infrastruktur dan sarana produksi pangan secara tepat dan terintegrasi; sinergisitas kebijakan pembangunan pangan antara pemerintah pusat dan daerah terutama dalam pelaksanaannya; dan pemberlakuan bea masuk terhadap impor pangan.
Kedua, sambung Hasto, Rakernas IV PDIP merekomendasikan agar beberapa hal terkait kebijakan politik kedaulatan pangan untuk diterapkan terlebih dahulu oleh tiga pilar partai di setiap tingkatan dan disertai dengan gerakan mengkonsumsi pangan lokal termasuk 10 makanan pendamping beras seperti henjali, talas, sukun, jagung, sagu, sorgum, pisang, porang, ubi, dan singkong.
“Ketiga, Rakernas IV PDIP mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk menempatkan penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi sebagai prioritas melalui program-program konkret beserta target pencapaian dalam jangka waktu tertentu guna mengurangi ketergantungan pangan impor seperti gandum, beras, kedelai, jagung, garam, gula, daging, buah-buahan, sayur-sayuran, bawang putih dan lainnya,” jelas dia.
Rekomendasi keempat terkait pentingnya penelitian dan pengembangan bibit dan benih unggul di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kemudian, kelima, mendukung dan memfasilitasi pengembangan benih, teknologi dan inovasi yang dilakukan petani dan melindungi petani dari upaya kriminalisasi melalui reformasi peraturan perundang-undangan.
Keenam, mendukung upaya BRIN dalam melakukan pendataan jenis tanaman pangan Indonesia yang saat ini telah mencapai dua juta varietas, dan mendorong pembangunan Pusat Data Pangan Indonesia termasuk keanekaragaman flora, fauna, dan sumber pangan lainnya baik dari darat maupun laut.
“Ketujuh, Rakernas IV Partai merekomendasikan pemerintah untuk membuat pemetaan lahan dan regulasi khusus yang berkaitan dengan zonasi lahan subur yang diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan serta memberikan insentif pajak bumi terhadap lahan produktif untuk tanaman pangan,” ucap pria asal Yogyakarta itu.
Kedelapan, partai berlambang banteng moncong putih itu merekomendasikan pemerintah untuk membentuk atau mengalihfungsikan bank milik pemerintah menjadi Bank Pertanian guna meningkatkan akses pembiayaan kepada petani dan nelayan. Selain itu juga menugaskan BUMN yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan produk-produk pertanian, dan pengembangan alat-alat pertanian bagi peningkatan produktivitas sektor pertanian.
Kesembilan, menempatkan seluruh kemajuan pembangunan infrastruktur pangan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menjadi landasan utama bagi terwujudnya kedaulatan pangan.
“Seluruh kemajuan pembangun infrastruktur tersebut akan dilanjutkan oleh PDI Perjuangan dan Bapak Ganjar Pranowo,” pungkas Hasto.
Kegiatan Rakernas IV PDIP telah berlangsung dari tanggal 29 September hingga 1 Oktober 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Tema Rakernas IV PDI Perjuangan adalah “Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia”, dengan subtema “Pangan sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia bagi Dunia”. (Kmb/Balipost)