Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Mahaganesha bekerja sama dengan Home Industry Essential Oil “by aroma sukma” yang dinaungi oleh Batarayani V.D memastikan kandungan dari essential oil kulit jerut purut yang diproduksi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Mahaganesha bekerja sama dengan Home Industry Essential Oil “by aroma sukma” yang dinaungi oleh Batarayani V.D memastikan kandungan dari essential oil kulit jerut purut yang diproduksi. STF Mahaganesha memberikan penyuluhan terkait kualitas produk essential oil dari kulit jeruk purut itu.

Tim Program Kemitraan Masyarakat STF Mahaganesha terdiri dari apt. Gusti Ayu Dewi Lestari, S.Farm., M.Si., apt. Pande Made Desy Ratnasari, S.Farm., M.Clin.Pharm., dan apt. Agustina Nila Yuliawati, S.Farm., M.Pharm.Sci., serta tiga orang mahasiswa yaitu Dian Wardah Azizah, Ni Made Widayanti, dan Ni Putu Valtina. Adapun sumber dana dari kegiatan ini berasal dari Hibah Pengabdian Masyarakat skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Tahun 2023.

Baca juga:  Omicron Melonjak, Kejahatan Jalanan Meningkat

Menurut Ketua tim PKM apt. Gusti Ayu Dewi Lestari, S.Farm., M.Si., kualitas yang baik sangat berpengaruh terhadap penjualan karena produk dipercaya oleh masyarakat sehingga pasarannya menjadi lebih luas. Dijelaskan, essential oil “by aroma sukma” dari kulit jeruk purut ini memiliki kandungan sitronela yang sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan di bidang industri sehingga sangat potensial diangkat menjadi produk lokal.

Produk essential oil “by aroma sukma” ini diproduksi mulai 2020 oleh sekelompok masyarakat di Desa Dalung, Kabupaten Badung, Bali. Penggagas pembuatan essential oil ini yaitu Batarayani berinisiatif mengembangkan usaha produksi essential oil karena melihat banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

Pembuatan essential oil masih tergolong industri rumah tangga yang sangat sederhana. Sebab, hanya memanfaatkan rumah tinggal untuk produksi dan peralatannya juga sangat sederhana.

Baca juga:  Diduga Memeras PSK, Segini Tuntutan Oknum Polisi

Dalam perjalanan usaha ini, terdapat beberapa permasalahan yang dianggap sebagai masalah prioritas yang harus ditangani, diantaranya kualitas produk dan kurangnya pengetahuan mitra mengenai kualitas produk. Hal ini menjadi permasalahan mitra yang nantinya akan berkaitan dengan keberlangsungan usaha ini ke depannya.

Disampaikan, pihaknya juga memfasilitasi pengujian produk essential oil “by aroma sukma” di laboratorium menggunakan metode GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometer). Adapun hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa essential oil yang diproduksi merupakan essential oil kulit jeruk purut yang murni dan memiliki kualitas yang baik. Pengujian GC-MS menunjukkan essential oil yang dihasilkan mitra mengandung sitronela sebanyak 81,90 persen.

Baca juga:  Rangkaian Imlek, Warga Tionghoa Mulai Sucikan Patung Dewa

Dilakukan juga peningkatan pengetahuan mitra mengenai essential oil melalui kuisioner yang diberikan. “Hasil pengetahuan mitra setelah dilakukan kegiatan ini adalah pengetahuan mitra yang awalnya tidak mengetahui kandungan apa saja dalam essential oil kulit jeruk purut menjadi tahu senyawa yang bermanfaat dalam minyak tersebut. Adanya peningkatan pengetahuan tersebut diketahui melalui perubahan nilai pretes dan postes yang diberikan oleh tim PKM,” jelasnya.

Penggagas pembuatan essential oil “By Aroma Sukma,” Batarayani V.D memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. Ia mengatakan pengetahuan yang mereka peroleh mengenai pentingnya menghasilkan kualitas produk yang baik sangat berarti untuk mengembangkan usaha ini sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di masyarakat. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *