TABANAN, BALIPOST.com – Menindaklanjuti arahan Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian, I Ketut Adiarsa didampingi Deputi Kepala Bank Indonesia, Diah Utari bersama OPD serta instansi terkait melaksanakan kunjungan kerja dan lapangan pembangunan pasar induk, yang dilaksanakan di Kantor Bappeda Tabanan, Rabu (4/10).
Kunjungan kerja yang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tabanan Anak Agung Dalem Trisna Ngurah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tabanan I Gede Urip Gunawan ini dilaksanakan dalam rangka membahas ketersediaan lahan/pasar yang nantinya dapat difungsikan sebagai pasar induk. Seperti yang diketahui bahwa pasar induk dibangun untuk menjaga ketersediaan pangan, sekaligus melaksanakan pengendalian inflasi jangka menengah yang secara nyata berkontribusi bagi pembangunan ekonomi Bali.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah mengatakan, pembangunan pasar induk dianggap sangat relevan sebagai tempat penyuplai atau penyedia bahan pokok kebutuhan sehari-hari di Bali, karena dengan adanya pasar induk, maka penyedia bahan pangan akan terpusat dan harga akan bisa di kontrol satu pintu.
“Tidak adanya pasar induk menyebabkan inflasi yang dialami Bali lebih besar dari pusat (Jakarta, red),” kata Serinah yang juga Plh. Kepala BPKAD Provinsi Bali ini.
Sesuai perencanaan awal, bahwa pasar induk akan dibangun salah satu dari 4 Kabupaten di Bali. Yakni, antara Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Tabanan atau Badung. Sehingga satu persatu Kabupaten ini dikunjungi untuk diketahui kondisi pasar yang ada.
Kepala Biro PBJEK Setda Provinsi Bali, I Ketut Adiarsa menambahkan jika pasar induk sudah terbangun dan beroperasi, maka transaksi antara pedagang dan pembeli dapat langsung terjadi. Sehingga dapat memotong berlipat gandanya peran tengkulak yang secara langsung membuat harga di pasar umum menjadi mahal.
Sementara Deputi Kepala Bank Indonesia, Diah Utari mengatakan bahwa pasar induk dapat menjadi referensi harga sehingga dapat diketahui margin harga, yang nantinya juga dapat mempengaruhi penentuan harga di pasar umum, dan selanjutnya menentukan margin harga yang tidak terlalu jauh.
Setelah melaksanakan koordinasi, seluruh tim terkait juga melakukan kunjungan lapangan ke pasar Tabanan yang terletak di pusat Kota Tabanan. (Kmb)