Tim SAR saat melakukan upaya pencarian pemancing Nusa Penida yang hilang. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ombak pasang menggulung seorang pemancing di Tebing Pantai Naum, Desa Sakti, Nusa Penida, Kamis (5/10) malam. Pemancing itu diketahui I Wayan Sutrisna (31) warga Banjar Cubang, Desa Sakti. Dalam sekejap, keberadaannya hilang dari pandangan dua temannya yang sedang mancing bersama di tebing itu.

Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, Jumat (6/10), mengatakan sebagaimana keterangan kedua rekan korban, I Kadek Putra Adnyana (28) dan I Wayan Mulu (57), keduanya diajak memancing di tebing itu oleh korban, setelah pertemuan mereka di sebuah warung. Tebing Pantai Naum, menjadi spot baru bagi para pemancing, sehingga ketiganya sepakat memancing di tempat tersebut, sekitar pukul 19.30 wita.

Baca juga:  Ini, Hasil PL Jasad Mengambang Diduga Pemancing Hilang di Perairan Watu Klotok

Tiba di tebing tempat mancing, ketiganya memancing secara terpisah. Di tengah menyiapkan joran pancing, kedua rekannya tiba mendengar hantaman ombak pasang di tempat korban memancing. Seketika korban tidak terlihat lagi keberadaannya. “Kedua rekannya ini langsung reflek mengarahkan senternya ke arah tebing. Namun, mereka sudah tidak melihat korban,” terang kapolsek.

Mereka sempat berupaya mencari keberadaan korban di sekitar tebing itu. Bahkan, berkali-kali memanggil korban. Kapolsek menambahkan, suara korban sempat terdengar oleh kedua rekannya. Korban meminta tolong dari arah tengah laut. Namun, setelah dipastikan, keberadaannya sudah hilang. Suara minta tolong itu sudah tidak terdengar lagi. “Setelah menerima laporan, kami sempat mendatangi TKP. Tetapi situasinya sudah gelap. Kami langsung menghubungi Basarnas untuk membantu pencarian korban,” tegasnya.

Baca juga:  Nusa Penida Jadi Demplot Pengembangan "Seafood"

Mengingat cuaca pada saat itu gelap, ombak tinggi dan arus air laut kencang, maka dari Tim SAR memutuskan malam itu tidak melakukan upaya pencarian karena mempertimbangkan keselamatan petugas.

Kepala Kantor SAR Denpasar, I Nyoman Sidakarya, Jumat (6/10), mengatakan sesaat setelah menerima informasi pada pukul 20.00 Wita, Kantor SAR Denpasar memberangkatkan personil dari Unit Siaga SAR Nusa Penida. Berdasarkan laporan diketahui perkiraan waktu kejadian sekitar pukul 19.45 Wita. “Malam itu juga kami langsung melakukan pencarian di pinggiran tebing-tebing, karena apabila melakukan pencarian di laut dengan keterbatasan jarak pandang tidak efektif,” katanya.

Baca juga:  Puluhan Motor Dinas Rusak Teronggok, Tak Terurus hingga Karatan

Pencarian dilanjutkan kembali Jumat (6/10) ini, dengan mengerahkan 1 unit RIB (Right Inflatable Boat), untuk penyisiran di perairan. Sorti pertama Tim SAR Gabungan menggerakkan sebanyak 6 personil dari Pos SAR Nusa Penida, Pos TNI AL Nusa Penida dan BPBD. Tim SAR melakukan perhitungan dari arah angin, kondisi arus dan gelombang untuk ploting area pencarian, dan fokus area pencarian seluas 4 Nm2, sementara penyisiran darat 2 KM.

“Saat ini masih terkendala gelombang tinggi. Sudah beberapa kali dicoba memasuki area pencarian, masih belum memungkinkan. Tim SAR Gabungan standby di Toyapakeh. Kami menyesuaikan kondisi. Tim Darat diperkuat untuk pemantauan kemungkinan tanda-tanda terlihatnya korban di perairan itu,” tegasnya. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *