AMLAPURA, BALIPOST.com – Dugaan kasus pelecehan anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Karangasem. Kali ini dugaan pelecehan dilakukan oleh oknum guru les terhadap seorang anak sekolah dasar (SD) berusia 10 tahun.
Kanit IV (PPA) Satreskrim Polres Karangasem, IPDA. Rizqi Fatkhul Mubin saat dikonfirmasi, Rabu (18/10) membenarkan pihaknya menerima laporan dugaan pelecehan seksual anak 10 tahun tersebut. “Ya, benar ada laporan tersebut. Saat ini laporan sedang kita tangani,” ucapnya.
Rizky mengatakan, kasus dugaan pelecehan itu dilaporkan setelah mendengar pengakuan putrinya bahwa telah mengalami perlakuan tak senonoh dari oknum guru di tempat lesnya. “Terlapor inisial (IKAS),” katanya Rizqi.
Dikatakan, dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak 10 tahun itu terjadi di tempat les pada Senin (16/10). Sebelum kejadian tersebut, korban baru pertama kali mengikuti les.
Sekitar pukul 14.10 WITA, korban dijemput oleh dua temannya untuk belajar les di sana. Setelah beberapa saat, orangtua korban datang untuk memastikan putrinya ikut les.
Karena mendapati korban dan temannya sudah belajar di tempat les, orangtua korban pergi ke sawah. Kurang lebih sekitar pukul 16.43 WITA, putrinya menelpon sambil menangis dan mengatakan tidak mau ikut les lagi.
Orangtua korban menanyakan persoalannya korban menjawab telah dilecehkan oleh guru lesnya. Karena tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, ayah korban langsung melapor ke Polres Karangasem.
Disinggung apakah terduga pelaku juga aktif sebagai guru, Rizqi mengatakan belum berani memastikan hal tersebut. “Untuk masalah itu, kita belum bisa pastikan, apakah terduga pelaku statusnya sebagai guru aktif di sekolah atau hanya guru les, termasuk apakah seorang ASN atau tidak karena kita masih lakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Rizky. (Eka Parananda/balipost)
