DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov Pabersi Bali mengirimkan 5 lifter,di ajang Babak Kualifikasi (BK) PON XXI/2024, di Padepokan Gajah Lampung, Pringsewu, Lampung, 21-25 Oktober. Kelima lifter yang diturunkan adalah Matius Andika (59 kg), Kadek Ernawati (63 kg) Alfian Sakti Pamungkas (66 kg), Putu Sinta (84 kg), serta Ketut Iwan Wardana (93 kg).
Pelatih angkat berat tim Pra PON Bali, I Wayan Bun Setiady, di Denpasar, menuturkan, kelima lifter merupakan atlet peraih emas Porprov Bali XV/2022. “Sebenarnya, terdapat 7 lifter yang menyabet emas di Porprov, tetapi kami mengirimkan 5 atlet yang angkatannya bisa bersaing ke level nasional,” tutur pelatih yang akrab disapa Obit ini, Rabu (18/10).
Dijelaskannya, selama ini mereka berlatih cukup lama, di pengkab dan pengkot Pabersi masing-masing. Kelima atlet berasal dari Buleleng (2), Gianyar (2), dan Denpasar (1).
Obit mengemukakan, dirinya dipercaya melatih bersama Ketut Miarta, dan yang membanggkan, para atlet selama berlatih, menunjukkan peningkatan lumayan tajam, baik jenis angkatan squat, bench-press, serta deadlift, termasuk total angkatannya. Karena itulah, pihaknya optimis lifter Bali mampu perebut tiket PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut. “Di antara kelima lifter, kami optimis pasti ada yang lolos PON,” ungkapnya.
Para lifter terdapat wajah baru, seperti Putu Sinta yang baru berlatih sejak 2021 ini. “Kebetulan saya hobi fitnes sambil mengangkat barbel, kemudian diarahkan menekuni angkat berat, dan ternyata menjadi atlet,” kenang atlet Buleleng alumnus Undiksha ini.
Ia pun mematok target awal lolos PON dulu, caranya minimal petingkat 6. “Astungkara, doakan saya bisa tembus ke PON. Jika tampil di PON tentu digenjot latihan lebih keras lagi,” kata Sinta.
Lifter Buleleng lainnya, Ketut Iwan terakhir tampil di Pra PON 2007. “Saya hampir vakum 12 tahun, dan mulai berlatih angkat barbel lagi,” ucapnya.
Lifter asal Denpasar Kadek Ernawati juga pernah turun pada PON XIX/2016 di Jabar. Alhasil, total angkatannya sama persis dengan peraih perunggu, dan dirinya diputuskan peringkat 4. “Bagaimana perasaan saya. Saya jengah dan ingin menebus kekecewaan dengan merebut tiket PON,” jelas Kadek Ernawati. (Daniel Fajry/balipost)