DENPASAR, BALIPOST.com – Sebagai imbas dari kebakaran TPA Suwung yang berlangsung sejak Kamis (12/10) lalu, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengakui bahwa saat ini wilayahnya membuang sampah sementara ke tempat pembuangan akhir (TPA) Kelating, Tabanan.
Kepada media di Denpasar, Bali, Kamis, Jaya Negara mengatakan, awalnya mereka membawa sampah ke TPA Mandung, Tabanan, dan TPA Temesi, Gianyar, namun tak lama setelah terjadi kebakaran lahan di TPA Suwung, dua tempat pembuangan tersebut turut dilalap si jago merah.
“Sementara ini baru ke Tabanan (TPA Kelating), Temesi kan kebakaran kemarin, tidak enak juga. Nanti asapnya juga belum kondusif, syukur sekarang Tabanan bisa membantu melalui TPA yang ada di Kelating itu,” kata dia dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (19/10).
Selama sepekan, Pemkot Denpasar tidak dapat membuang sampah ke TPA Suwung, termasuk juga Pemkab Badung, lantaran TPA regional itu selama ini menampung sampah-sampah dari dua kabupaten ketika Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) tidak mampu menampung.
“TPST kita sudah ada, karena kan TPST kerjanya hanya mengolah 10 ton tidak maksimal, berarti kan ada sampah lagi 400 ton yang belum bisa dibawa,” ujarnya.
Untuk mendukung kekurangan lahan pembuangan tersebut, Pemkot Denpasar juga telah memohon kepada Pj Gubernur Bali agar bersurat ke kabupaten lain membantu menampung sampah sementara.
Kabupaten Bangli menjadi salah satu incaran lokasi potensial untuk menampung sisa sampah Denpasar sementara, namun Jaya Negara hingga saat ini masih menunggu hasil koordinasi pemerintah kabupaten setempat dengan masyarakatnya.
Untuk masyarakat Denpasar, ia mengimbau agar melakukan pemilahan sampah dari sumber, dan jika ingin membuang sampah terlebih dahulu memaksimalkan isi tas sampah sampai penuh sebelum diangkut ke pembuangan.
Ia menargetkan api di TPA Suwung dapat padam sepenuhnya dalam lima hari ke depan, namun tak dapat dipungkiri yang menjadi kesulitan adalah suplai air. “Sistem yang dipakai oleh DLHK ini kan harus butuh suplai air. Kami sudah mengerahkan sembilan mobil tangki, sebanyak 12 pemadam, itu pun masih kita kurang, masih butuh dukungan air, karena air itu tidak boleh padam, antara api menyerang atau air yang menyerang,“ ujarnya.
Terkait ucapannya soal memberi hadiah tiket ke Singapura bagi siapa pun yang dapat menurunkan hujan, Jaya Negara mencoba meluruskan bahwa itu hanya gurauan.
“Kesannya kok kita ini tidak intelektual sekali, tapi tidak apalah. Ternyata sekarang pihak BNPB juga akan ada TMC (teknologi modifikasi cuaca), bagaimana kita mengondisikan awan ini agar bisa turun hujan, memang ke hujan satu-satunya solusi,” tutupnya. (Kmb/Balipost)