Sungai Unda mulai alami pendangkalan, tumpukan pasir kian tinggi di alur sungai. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tumpukan pasir kian terlihat di sepanjang Sungai Unda, Klungkung. Tingginya diperkirakan mencapai 1-3 meter. Tidak hanya pasir, sampah kiriman dari hulu sungai juga nampak tertahan di tepi sungai ini. Sejauh ini belum terlihat upaya untuk menormalisasi kembali arus sungai ini, untuk menghindari pendangkalan sungai yang lebih parah.

Pantauan di lokasi, tumpukan pasir itu nampak terlihat dari hulu sampai hilir di Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB). Debit air yang sedang mengecil, sebagai dampak cuaca panas terik saat ini, juga membuat tumpukan pasir ini kian terlihat. Sampah-sampah plastik juga terlihat menumpuk di bawah Jembatan Panjang Sungai Unda. Hal ini membuat aliran air di tengah sungai tidak beraturan, meski sebelumnya sudah ditata agar langsung mengalir ke laut selatan Kawasan PKB.

Baca juga:  Wacana Pengalihan Kewenangan Urusan SIM, Ini Tanggapan Anggota DPRD Bali 

Pada tepi sungai di areal PKB juga banyak terlihat sapi-sapi milik warga setempat. Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung I Made Jati Laksana, saat dihubungi Minggu (22/10) mengatakan, pendangkalan Sungai Unda tersebut sudah terjadi pasca musim hujan. Pasir saat itu, pasir-pasir ini terbawa dari hulu sungai dan mulai menumpuk di hilir sungai, yang kebetulan kini menjadi Kawasan PKB. Kondisi ini sudah diketahui dan dilaporkan ke pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Namun, seperti apa nanti penanganannya, sedang dipikirkan lebih lanjut.

Baca juga:  PKB 2017 Dilepas di Monumen Perjuangan, Dibuka di Art Center Denpasar

“Itu memang terjadi pendangkalan. Solusinya sedang dipikirkan pihak balai, kalau langsung dikeruk, nanti kesannya sampai seperti galian C. Tetapi, kalau tidak ditangani, pendangkalan ini akan terus terjadi dan dikhawatirkan berdampak negatif jika cuaca sudah berubah, dan debit air dalam jumlah besar datang dari hulu,” terang Jati Laksana.

Salah satu solusi yang bisa ditempuh memang harus digali dengan alat berat. Namun, upaya ini tentu harus seleras dengan regulasi yang ada, agar tidak melanggar ketentuan hukum dan bermuara pada proses hukum. Titik-titik pendangkalan yang terjadi harus dipastikan, dan diawasi ketat jika upaya penggalian akan ditempuh, agar tidak terkesan menjadi galian C ilegal.

Baca juga:  Magnet PKB Masih Besar di Masa Pandemi

Dia menegaskan akan kembali melakukan pemantauan untuk mengetahui kondisi terkini dan kembali menyampaikannya kepada pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Agar persoalan ini dapat segera disikapi. Namun, akan seperti apa langkah-langkahnya, pihaknya belum berani memastikan. Karena persoalan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida.

Dengan pembangunan dinding sungai sebelumnya, diakui menurunkan risiko banjir jika nantinya debit air dalam jumlah besar jika sudah memasuki musim hujan lagi. Namun, mengingat Sungai Unda adalah muara dari seluruh anak sungai di Bali Timur, maka upaya-upaya normalisasi ini tentu harus segera dilakukan, untuk mengembalikan fungsi-fungsi Sungai Unda. (Bagiarta/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *