Kebakaran melanda TPA Mandung, Tabanan pada Sabtu (14/10/2023). (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Kasus kebakaran di Tabanan meningkat selama kemarau panjang melanda. Total sepanjang 2023 sampai dengan Oktober 2023, Damkar Tabanan mencatat ada 82 kasus kebakaran.

Sepanjang musim kemarau atau sejak bulan Agustus hingga Oktober saja, terjadi 47 kasus. Kepala bidang penanggulangan kebakaran, Dinas Satpol PP bidang 4, I Wayan Suakta, S.Sos mengatakan, berdasarkan data pada Agustus 2023 terjadi 4 kasus kebakaran. Kemudian meningkat drastis pada September 2023 yakni 22 kasus. Sementara pada Oktober ini sudah tercatat ada 21 kasus kebakaran.

Baca juga:  Di Tengah Pandemi COVID-19, Ada Pengusaha Peduli Wartawan

“Dua bulan terakhir ini sangat terjadi peningkatan drastis dari tahun-tahun kemarin. Sangat, sangat (meningkat), semenjak cuaca ekstrem ini rata-rata 3 kali perhari kejadian kebakaran, terbanyak karena sampah, alang-alang atau lahan kosong, namun ada juga bangunan rumah,” ucapnya, belum lama ini.

Di tengah peningkatan kasus kebakaran di musim kemarau panjang ini, dimana regu pemadam kebakaran dituntut bereaksi cepat dalam penanganan musibah kebakaran diseluruh pelosok Tabanan, ironisnya disisi lain dukungan oleh Sapras (Sarana Prasarana) sangat minim. Mulai dari kendaraan operasional, baju anti-api helm masker, peralatan rescue penyelamatan, hingga pos mengingat luas wilayah Kabupaten Tabanan yang terdiri dari 10 Kecamatan.

Baca juga:  Diduga Korsleting, Kebakaran Landa Dapur Milik Warga di Desa Keliki

Kepala Satpol PP Tabanan I Gede Sukanada mengatakan, di tengah keterbatasan sapras yang ada, para petugas tetap berusaha melayani masyarakat secara maksimal. Terpenting saat ini kesadaran semua pihak dan peran penting masyarakat sangat dibutuhkan.

“Kebersamaan dalam gotong royong bangkitkan kembali,” tegasnya.

Respons time penanganan kebakaran paling lambat 15 menit, sedangkan saat ini di Tabanan sendiri belum memiliki pos yang lain untuk bisa segera menjangkau titik kebakaran sesuai respon time khususnya di wilayah jauh dari perkotaan. “Kami tentu hanya bisa mengimbau masyarakat dengan cuaca ekstrem saat ini yang rentan akan kejadian kebakaran, untuk lebih berhati-hati dan waspada, hal kecil saja seperti jangan lupa mematikan kompor, dupa atau alat elektronik saat hendak pergi dari rumah, lalu jangan membakar sampah di lahan kosong tanpa pengawasan,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Kerugian Akibat Kebakaran di TNBTS Mencapai Puluhan Miliar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *