DENPASAR, BALIPOST.com – Polresta Denpasar menggelar deklarasi damai dan doa bersama dalam rangka pemilu 2024, Selasa (24/10). Pemilu serentak tahun ini rawan menimbulkan berbagai problematika di lapangan, seperti mulai bermunculannya hoax atau informasi bohong terkait pihak tertentu, saling serang antara simpatisan parpol, hingga politik identitas dan isu SARA yang dapat menimbulkan perpecahan diantara masyarakat.
“Semoga melalui acara deklarasi damai dan doa bersama ini, kita dapat bersama-sama mewujudkan Pemilu tahun 2024 yang aman, sejuk dan damai, khususnya di daerah hukum Polresta Denpasar,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Dr. Bambang Yugo Pamungkas.
Menurut Bambang, Pemilu Serentak Presiden dan Wakil Presiden RI, serta anggota legislatif akan dilaksanakan 112 hari lagi. Semakin dekatnya agenda pemilu tentunya berpengaruh pada meningkatnya tensi politik di masyarakat baik secara nasional maupun regional.
Dinamika politik yang terjadi saat ini seperti koalisi antar partai politik hingga pencalonan para tokoh sebagai calon presiden dan wakil presiden maupun anggota legislatif, ternyata menimbulkan berbagai problematika di lapangan seperti mulai bermunculannya hoax atau informasi bohong terkait pihak tertentu, saling serang antara simpatisan parpol, hingga politik identitas dan isu SARA yang dapat menimbulkan perpecahan diantara masyarakat.
“Situasi ini harus kita kelola dengan baik karena apabila terus berkembang dan semakin tak terkendali, hal ini dapat menjadi bahaya laten yang menyebabkan gangguan kamtibmas selama proses Pemilu Serentak tahun 2024. Oleh karena itu saya mengajak saudara- saudara sekalian dan seluruh masyarakat bali pada umumnya, untuk senantiasa bijak dalam menyikapi dinamika situasi saat ini. Jangan mudah terpancing oleh isu-isu atau informasi yang belum tentu kebenarannya dan senantiasa,” tegasnya.
Mantan Kapolres Sukoharjo, Jawa Tengah ini mengimbau selektif dalam menerima setiap informasi sebelum menyebarluaskannya (saring sebelum sharing). “Saya juga mengajak para awak media dan pegiat media sosial untuk senantiasa memberikan pemberitaan yang baik dan benar serta dapat mengedukasi masyarakat. Selain itu saya yakin dan percaya bahwa masyarakat Bali cerdas dan mampu mengelola setiap informasi yang diterimanya. Kesuksesan pemilu tahun 2024, bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara, namun juga membutuhkan komitmen dan partisipasi aktif dari pemerintah dan segenap komponen masyarakat,” ujarnya.
Sebagai pengemban Harkamtibmas di Kota Denpasar, Polda Bali dan jajaran tentunya telah melakukan berbagai upaya mulai dari preemtif dan preventif, hingga upaya represif untuk menjaga stabilitas kamtibmas tetap kondusif menjelang pemilu. Selain itu secara konsisten telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti penyuluhan dan sosialisasi pemilu damai (cooling system), deklarasi damai peserta pemilu, pemetaan daerah rawan dan menyiapkan rencana pengamanan tahapan pemilu.
Terkait rencana pengamanan, selain menyiapkan personel dan sarana prasarana, pihaknya juga melaksanakan latihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) yang bertempat di lapangan Renon. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan dan meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam mengamankan tahapan pemilu maupun mengantisipasi gangguan keamanan.
Sementara itu di bidang penegakan hukum atau upaya represif, pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan seperti gencar melaksanakan kegiatan patroli siber untuk mengantisipasi penyebaran berita bohong (hoax) terkait pemilu. Selain itu menyiapkan personel penyidik yang kompeten untuk menangani dugaan tindak pidana pemilu yang terjadi.
“Kegiatan ini juga merupakan wujud komitmen nyata dari kita semua untuk bersama-sama mewujudkan Pemilu Serentak yang aman, damai dan sukses.
Saya berharap kita dapat bersatu padu saling menghargai pendapat orang lain dan saling mengingatkan, saling menyayangi serta hidup saling tolong-menolong, dalam konteks menghadapi pemilu serentak tahun 2024. Kesatuan dan persatuan masyarakat bali harus kita pertahankan bukan hanya pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden maupun anggota legislatif saja, namun juga saat pemilu kepala daerah yang akan dilaksanakan pada bulan November 2024,” ungkapnya Bambang.
Perwira melati tiga ini menyampaikan situasi keamanan wilayah hukum Polresta Denpasar aman dan kondusif. Ini berkat kerja sama semua pihak, TNI, Polri, KPU, Bawaslu dan seluruh stakeholder terkait. “Astungkara situasi kamtibmas aman, nyaman dan damai. Kami akan menjaga ini karena kita tahu tahu Bali, Denpasar dan Badung adalah wilayah pariwisata. Jadi harus kita jaga kedamaian ini,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)