SEMARAPURA, BALIPOST.com – Maraknya peristiwa kebakaran di areal TPA saat ini di Bali, membuat Komisi II DPRD Klungkung melakukan sidak ke TPA Biaung Nusa Penida, Klungkung. Dewan ingin melihat dari dekat bagaimana kondisi TPA itu saat ini, dan memastikan bagaimana penanganan sampah oleh petugas di lokasi.
Anggota DPRD Klungkung dari Komisi II cukup kaget melihat kondisi TPA Biaung saat ini, dengan tumpukan sampah yang kian menggunung.
Anggota DPRD Klungkung Komang Suantara, Selasa (24/10) mengatakan tumpukan sampah di TPA Biaung Nusa Penida, memperlihatkan minimnya aktivitas pemilahan maupun pengolahan sampah di lokasi. Setelah menggali keterangan dari Kepala UPT Persampahan di lokasi, diperoleh informasi penting bahwa sampah yang dibuang ke TPA Biaung bukan hanya residu. Melainkan tidak ada lagi pemilahan, sehingga 100 persen sampah warga langsung di buang ke TPA Biaung. Kondisi ini jelas membuat sampah TPA Biaung kian menggunung, lantaran tidak terkelola.
“Dari fakta disini kami ingin mempertanyakan, kenapa tidak ada lagi aktivitas pemilahan, sebagaimana program eksekutif. Sehingga yang dibuang kesini bukan lagi 10 persen residu sampah, melainkan 100 persen sampah masyarakat,” kata Suantara, Selasa (24/10), setelah Komisi II DPRD Klungkung sidak ke lokasi, Senin (23/10).
Selain memberikan sorotan kondisi sampah yang kian menggunung, pihaknya juga mewanti-wanti pengelola TPA Biaung agar berhati-hati dalam melakukan pembakaran sampah. Sebab, dengan kondisi cuaca panas terik seperti saat ini, sangat memicu kobaran api cepat membesar di lokasi.
Lakukan upaya-upaya mitigasi untuk mengurangi risiko kebakaran pada TPA. Hal ini berlaku juga bagi TPA lainnya di Klungkung, baik itu TPA di Lembongan-Jungut Batu, maupun di TPA Sente.
Melihat realita di lapangan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Ketua Komisi II DPRD Klungkung untuk menindaklanjuti hasil temuan ini, dengan memanggil seluruh pihak terkait di eksekutif. Baik itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertahanan, dan seluruh pihak terkait di dalamnya, ke dalam rapat kerja dengan Komisi II DPRD Klungkung.
Kenapa di TPA Biaung, program pemilahan dan pengolahan sampah dalam rangka mengurangi tumpukan sampah ke TPA Biaung tidak berjalan. Demikian juga bagaimana kondisi terakhir di TPA lainnya, terutama TPA Sente, yang sejak lama sudah dalam kondisi overload.
Di tengah sorotan yang tinggi terhadap pengelolaan TPA saat ini, Suantara ingin eksekutif tetap fokus menjalankan programnya. Sehingga, antara persoalan, dan program yang digagas, benar-benar memberi dampak nyata terhadap pengurangan produksi sampah yang dibuang langsung ke TPA. “Kami ingin lihat, bagaimana program ini sesungguhnya berjalan, dari hulu sampai ke hilir. Kalau tidak tertangani, sampah akan semakin menggunung di TPA, seperti di TPA Biaung itu,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)