JAKARTA, BALIPOST.com – Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah selesai menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada Kamis (26/10) sore. Keduanya keluar dari gedung Medical Check-Up (MCU) pukul 16:35 WIB dan didampingi tim dokter RSPAD.
“Pada kesempatan sore hari ini saya bersama dengan mas Gibran ingin mengucapkan terima kasih kepada kepala rumah sakit, KPU RI, seluruh dokter perawat dan aparatur sipil negara (ASN) yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan untuk kami (tes kesehatan) yang berjalan sangat tertib dan profesional. Saya sangat berterima kasih,” ujar Prabowo Subianto, bakal calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju itu dalam konferensi pers setelah tes medis di RSPAD, Jakarta Pusat dikutip dari Kantor Berita Antara.
Prabowo juga tidak lupa memuji para tenaga medis dan kesehatan Indonesia atas profesionalitas mereka. “Saya bangga dengan dokter-dokter tenaga kesehatan perawat putra-putri Indonesia yang sangat profesional. Saya sangat bangga walaupun saya harus mengakui bahwa setiap pemeriksaan kesehatan saya selalu agak was-was sampai sekarang, tetapi alhamdulillah dokter-dokter dan perawat banyak senyumnya jadi kayaknya lumayan hasil pemeriksaan,” lanjut Menteri Pertahanan tersebut.
Prabowo juga menyampaikan bahwa ia tidak melakukan persiapan khusus untuk tes kesehatan ini dan hanya menjalani puasa selama 12 jam. “Nggak ada persiapan khusus, tapi disuruh puasa 12 jam. Tadi pagi saya masih sempat berenang,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI Albertus Budi Sulistya mengatakan pasangan bakal calon diperiksa dari pagi hingga sore hari. “Rangkaian pemeriksaan antara delapan sampai dengan 10 jam,” ujar Albertus di RSPAD, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Ia menjelaskan pemeriksaan kesehatan ini sama seperti dua pasangan yang sebelumnya telah rampung yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. “Sama dengan yang lalu, standar pemeriksaan, tim pemeriksa, alat pemeriksaan, semua diperlakukan sama, sehingga hasilnya pun harus standar,” ucapnya. (kmb/balipost)