SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tradisi Nyepi Segara merupakan bagian dari Upacara Ngusaba Segara lan Ngusaba Nini di Pura Segara Desa Adat Kusamba, Klungkung. Puncak Upacara Ngusaba Segara lan Ngusaba Nini dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Kalima, 29 Oktober 2023 nanti.

Sehari setelahnya, baru dilaksanakan Tradisi Nyepi Segara pada 30 Oktober 2023. Desa adat setempat senantiasa melestarikan pelaksanaannya, karena sarat makna dan manfaat.

Bendesa Desa Adat Kusamba, A.A Gde Raka Swastika, belum lama ini, menyampaikan Upacara Ngusaba Segara lan Ngusaba Nini merupakan wujud ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasi Ida Batara Baruna sebagai penguasa lautan dan Ida Batari Sri sebagai penguasa pertanian yang telah melimpahkan anugerah kesejahteraan dan kebahagiaan kepada krama Desa Adat Kusamba.

Baca juga:  Keluarga Serahkan Jenazah Penguburan Arifin ke Polisi

Krama Desa Adat Kusamba tak pernah luntur keyakinannya pada Upacara Ngusaba Segara. Upacara tahunan ini tetap dilaksanakan dengan kesadaran dan keyakinan yang penuh. Bagi masyarakat adat Kusamba, Upacara Ngusaba Segara yang disertai Tradisi Nyepi Segara setidaknya memiliki empat fungsi menonjol.

Pertama, fungsi religius, yakni wahana menguatkan dan meningkatkan sradha dan bhakti krama Desa Adat Kusamba terhadap Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam prabawa-Nya sebagai penguasa laut yang telah memberikan karunia melimpah selama ini demi kesejahteraan krama.

Baca juga:  Desa Adat Pegadungan Lestarikan Seni Ngoncang

Kedua, fungsi budaya, yakni melestarikan nilai-nilai dan budaya lokal, khususnya budaya maritim dan agraris yang dibalut nilai-nilai religiusitas di kalangan masyarakat Desa Adat Kusamba. Ketiga, fungsi sosial, yaitu upacara ini merekatkan kebersamaan dan kekeluargaan di antara krama desa karena upacara ini dilaksanakan secara bergotong-royong. (Bagiarta/balipost)

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *