GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar setiap tahun sekali, bertepatan tilem sasih kelima wuku menail menggelar upacara “Ngedeblag”. Upacara diikuti masyarakat adat setempat sejak pagi hari hingga siang hari dipusatkan di Pura Dalem Desa Adat Kemenuh.

Warga masyarakat berpakaian “aeng” serem dengan membawa alat bunyi-bunyian keliling Desa Adat Kemenuh dan terakhir kembali kumpul di Pura Dalem. Upakara ini digelar sebagai upaya “Nyomia” Bhuta Kala sehingga diharapkan masyarakat diharapkan dijauhkan dari hal-hal negatif.

Baca juga:  Lahan Sengketa di Pantai Lima Ternyata Belum Bersertifikat

Bendesa Adat Kemenuh, Ida Bagus Putu Alit didampingi prajuru adat dan dinas serta seorang peneliti/penulis buku, Doktor Putu Sabda Jayendra menjelaskan ritual ini merupakan tradisi sejak lama dan berlangsung secara  turun temurun. Upacara ini disebut “Ngedeblag” digelar setiap tahun sekali bertepatan kajeng kliwon, wuku Menail. Upacara ini dengan menggunakan sarana  banten.

Upacara diawali dengan nunas tirta di Pura Beji dan “Ngaturang” Banten di Pura Prajapati yang dipuput Jro Mangku Pura. Usai nunas tirta di beji dan atur piuning di Pura Prajati dilanjutkan dengan persembahyangan bersama di Pura Dalem Desa Adat Adat  Kemenuh. (kmb/balipost)

Baca juga:  Pasar Adat Penopang Ekonomi Krama Desa Adat Baler Bale Agung

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *