DENPASAR, BALIPOST.com – Bali hanya meloloskan seorang petarung kick boxing, dalam Babak Kualifikasi (BK) PON XXI/2024 di Sumut dan Aceh. Bali sendiri menghuni Zona IV (Bali, DIY, Jateng, Sulsel, Sulut, Sulteng, Sultra, Gorontalo, dan Papua Tengah), dan BK PON dirangkaikan dengan Indonesia Martial Art Games (IMAG), yang digelar di Bogor, Jabar, 21-25 Oktober.
Manajer Tim Kick Boxing Bali, Komang Urip Tirta Yasa, Jumat (27/10), menuturkan, satu-satunya atlet Bali yang merebut tiket PON adalah Komang Diraja Indrajasa, yang merebut medali perak, di kelas tanding full contact -51 kg. Sementara lima petarung lainnya yang dikirim, gagal lolos PON.
Mereka adalah Gede Brian Agustira, di kelas tanding low kick -71 kg, Ni Putu Widiasih, kelas tanding low kick -56 kg, Immanuel Ramses, kelas tanding full contact -71 kg. “Ketiga atlet kick boxing Bali, yakni Gede Brian, Putu Widiasih, dan Immanuel meraih perunggu, namun mereka tetap tak lolos PON, sebab yang merebut tiket PON cuma finalis peraih emas dan perak,” sebut Ukir.
Atlet Bali lainnya yang gagal ke PON, adalah Ni Komang Tyarini, kelas tanding poin fighting, serta Gede Bagus Arya Satya Wibawa, kelas tanding -63 kg. Ukir mengakui, persaingan di BK PON sangat berat.
Apalagi, petarung kick boxing Bali masih usia muda, ditambah provinsi lain menurunkan atlet kawakan yang memiliki jam terbang tinggi. Untuk itu, ke depan program latihan Komang Diraja harus lebih intensif lagi.
Sementara Sekum Pengprov Kick Boxing Indonesia (KBI) Bali, Agus Wijaya, menerangkan, pihaknya menerjunkan enam atlet, yang dijaring dari hasil Porprov Bali dan kejurprov. “Persiapan mereka berlatih tiga bulan sebelum berlaga ke BK PON, ditangani duet pelatih Gede Eka Putra Suwardhana dan Siswanto,” ujar Agus Wijaya. Untuk Zona IV, petarung yang menyabet emas antara lain dari DIY, Sulsel, dan Jateng. (Daniel Fajry/balipost)