DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan lima petinju pada ajang Pra PON 2, di GOR Flobamora Oepoi, Kupang, NTT, 20-30 Oktober. Sebelumnya, Bali meloloskan tujuh petinju ke PON, pada Pra PON 1, di MMakassar, Sulsel, 20-31 Juli. Dengan demikian, Bali meloloskan total 12 petinju ke PON XXI/2024, di Aceh dan Sumut.
Ketujuh atlet yang merebut tiket PON, di Pra PON 1, adalah Yulius Babu Eha (-60 kg), Jekri Riwu (-63,5 kg), Lewi P. Simanjuntak (-67 kg), Antonius Manto Obisuru (-71 kg), Cakti Dwi Putra (-75 kg), Juliandra Betzieba Fanoni (-50 kg), serta Nelsy Anakkotta (-52 kg).
Sementara lima petinju yang lolos PON, di Pra PON 2, yakni Yesi Sika (-57 kg), ditambah empat petinju yang melenggang ke final. Keempat petinju yang tampil di laga pamungkas adalah Krispinus Mariano Wonda melawan Ferdinand Kase (Lampung) di kelas terbang -51 kg, Karlus Bria meladeni Pernell Tahumil (Maluku Utara), di kelas bantam -54 kg Grasela Endi bertemu Silvania Nurrohmah (Jateng), di kelas bantam -54 kg, o, serta Melania Gelu jumpa Merlin Tomatala (Papua Barat), di kelas minimum -48 kg.
Pelatih Kornelis Kwangu Langu, yang dikonfirmasi, Senin (30/10), menerangkan, petinju asuhannya bertarung di final dan mulai naik ring sore. “Kami harapkan anak-anak bertarung maksimal dan bisa membawa pulang emas,” ucap pelatih yang akrab disapa Kornes ini.
Sebelumnya, petinju Bali Antonius Manto Obisuru mendulang emas, pada Pra PON 1, di Makassar.
Pada bagian lain, Ketua Umum Pertina Bali, Made Muliawan Arya, menyatakan, pihaknya bertekad mengembalikan kejayaan dunia adu jotos Bali di kancah nasional. “Baru PON kali ini, kami meloloskan 12 petinju termasuk atlet putri,” jelas pria yang biasa dipanggil De Gadjah ini.
Dia pun mematok target, petinju Bali mempertahankan tradisi menyabet emas, pada hajatan multievent enpat tahunan antarprovinsi se-Indonesia ini. (Daniel Fajry/balipost)