DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah berencana menaikkan kembali harga BBM per 1 November ini. Sementara Bank Indonesia baru saja menaikkan suku bunga BI 7DRR menjadi 6% pada 19 Oktober lalu.

Dua kebijakan tidak hanya menjadi jurus untuk menjaga nilai mata uang rupiah dan menjaga defisit anggaran, namun juga dikhawatirkan berdampak pada stagnannya pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Akademisi dari Universitas Udayana, Profesor Wayan Ramantha mengatakan, rencana kenaikan BBM harus diambil oleh pemerintah. Sebab, secara historis konsumsi BBM di 2023 mengalami peningkatan dibandingkan produksi sehingga prediksi subsidi untuk BBM mengalami defisit.

Baca juga:  Kemenpar Desak Jatiluwih Buat Kalender Kegiatan Wisata

Ditambahkan Akademisi dari Undiknas Profesor Ida Bagus Raka Suardana harga minyak dunia mengalami kenaikan akibat dari berbagai dampak. Pertamina yang masih mengimpor bahan baku sehingga berdampak pada harga minyak di dalam negeri. (Citta Maya/balipost)

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *