NEGARA, BALIPOST.com – Seekor hiu paus terdampar di pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, desa Pekutatan, Kamis (2/11) pagi. Peristiwa terdamparnya satwa laut jenis Hiu Paus merupakan yang ketiga kalinya di Pantai Pekutatan dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Bangkai Hiu Paus ini ditemukan warga sekitar pukul 06.15 Wita. Kemudian ditindaklanjuti Polsek Pekutatan dengan terjun ke lokasi bersama BKSDA. Petugas melakukan pengamanan di sekitar lokasi dengan menunggu petugas terkait untuk melakukan nekropsi. Dari pengecekan awal kondisi fisik tidak ditemukan luka luar. Untuk mengetahui lebih lanjut, penyebab hiu paus mati perlu dilakukan nekropsi seperti kejadian sebelumnya.
Petugas BKSDA Bali Resort Jembrana, Ahmad Yanwar, mengatakan kejadian terdamparnya satwa hiu paus di pesisir pantai Pekutatan ini merupakan yang ketigakalinya dalam dua bulan. Namun dari sisi ukuran tubuh, hiu paus yang ditemukan Kamis (2/11) kemarin lebih kecil dari sebelumnya. Panjang hiu paus ini diketahui 5 meter lebih.
Petugas dari PSDKP dan JSI juga siang harinya telah turun melakukan nekropsi sebelum bangkai Hiu paus dikubur menggunakan alat berat dari BPBD Jembrana. Sementara tim dokter nekropsi dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI), drh Hasnaulhusna, mengatakan dari pengecekan organ tubuh, masih bagus sehingga kemungkinan Satwa ini belum lama mati. Dan dari pengecekan di bagian kepala ada beberapa luka yang kemungkinan terjerat jaring, lepas dan lemas hingga akhirnya terdampar di pantai Pekutatan.
“Kemungkinan terkena jaring, kalau organ tubuh sudah kita ambil sampel di usus, hati dan lainnya. Masih ada sisa makanan dan ada sampah juga, termasuk plastik,” ujarnya. Selanjutnya sampel organ yang diambil akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. Usai nekropsi, bangkai Hiu Paus ini kemudian dikuburkan menggunakan alat berat dari BPBD Jembrana di dekat lokasi. (Surya Dharma/Balipost))