BANGLI, BALIPOST.com – Kebakaran yang melanda Bukit Abang merembet ke bangunan Pura Puncak Tulukbiyu, yang ada di puncak bukit tersebut. Sebanyak tiga pelinggih di pura itu mengalami kerusakan akibat dilalap api.
Ketua Pokdarwis Abang Erawang Nengah Suratnata mengatakan kerusakan Pura Puncak Tulukbiyu Abang diketahui saat pihaknya mengecek kondisi bukit tersebut. Pura yang berada di ketinggian 2151 Mdpl itu ditemukan mengalami kerusakan parah.
Dari empat pelinggih yang ada, tiga diantaranya yang bahannya dari kayu dan ijuk kondisinya ludes. Yang masih tersisa hanya batarannya. “Yang masih utuh Pelinggih Padmasana karena bahannya full batu padas,” ungkapnya, Jumat (3/11).
Pura Puncak Tulukbiyu Abang yang diempon tujuh desa itu diperkirakan mengalami kebakaran Rabu (1/11). Kondisi vegetasi di Bukit Abang yang kering menyebabkan api dengan cepat merembet dan membakar bangunan pura. “Sekarang api sudah padam,” ujarnya.
Sejauh ini belum diketahui berapa kerugian materi yang ditimbulkan akibat kebakaran di pura tersebut. Demikian juga seperti apa tindaklanjut dari pengempon, Suratnata belum bisa memastikan.
Menurut dia nantinya pihak pengempon akan melakukan paruman untuk menindaklanjuti kejadian itu.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kepala UPTD KPH Bali Timur I Made Warta, Jumat (3/11), mengatakan kebakaran di Bukit Abang telah menghanguskan ratusan hektar hutan. Vegetasi yang terbakar berupa cemara Gunung, ampupu, semak, rumput serta serasah kering.
Kebakaran di Bukit Abang terjadi di tiga wilayah resort pengelolaan hutan (RPH). Lokasinya berada di Kabupaten Karangasem dan Bangli.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, api yang membakar bukit Abang sudah padam Kamis (2/11). Hanya ada kepulan asap yang diduga berasal dari bekas kayu yang terbakar.
Warta mengatakan pihaknya hanya bisa melakukan pemadaman api pada lokasi yang bisa dijangkau. Untuk mengurangi potensi api meluas, pihaknya bersama Pokdarwis Abang Erawang, kelompok tani hutan, TNI dan polri membuat ilaran atau sekat api.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran susulan, pihaknya kembali menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaaan terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan. Seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, dan membakar sampah dekat hutan. “Kalau membuat api unggun, pastikan jangan tinggalkan api sebelum benar-benar padam,” katanya. (Dayu Swasrina/balipost)