SEMARAPURA, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Karangsari sebagai pangempon Pura Kahyangan Jagat Goa Giri Putri Nusa Penida, Klungkung, menggelar puncak upacara Pujawali bertepatan dengan Rahina Purnama Kalima, belum lama ini. Prosesi upacara dipuput oleh Ida Rsi Bhagawan Dharma Sadhu Siddhi. Warga setempat begitu antusias pedek tangkil ke tengah goa ini, untuk melaksanakan persembahyangan.
Ada beberapa tahapan persembahyangan yang dilakukan oleh para pemedek. Pertama, palinggih Ida Hyang Tri Purusa Lan Ganapati. Kedua, menghaturkan sembah bhakti di palinggih Ida Hyang Wisnu dan Wasuki, serta terdapat pula Lingga Yoni yang melambangkan stana Dewa Siwa yang letaknya tidak jauh dari palinggih utama. Kemudian dilanjutkan persembahyangan pada Linggih Ida Hyang Dewi Gangga (tempat malukat), Ida Hyang Giri Pati, dan Ida Hyang Giri Putri.
Usai melaksanakan panglukatan dan persembahyangan di palinggih Ida Hyang Giri Pati, dilanjutkan melakukan persembahyangan di Linggih Ida Hyang Giri Putri yang letaknya dalam ceruk dinding goa. Menurut salah satu pemangku Jro Mangku Dunia, persembahyangan di palinggih Ida Hyang Giri Putri merupakan palinggih utama dalam rangkaian persembahyangan di Goa Giri Putri.
Terdapat dua palinggih yang terbuat dari batu paras putih khas Nusa Penida, bersisian dengan mata air dari atap goa yang selalu menetes. Ada juga tempat untuk bermeditasi yang berada agak menjorok ke dalam sekitar tujuh meter dari palinggih.
Terakhir, persembahyangan dilakukan di palinggih lainnya, antara lain palinggih Ida Hyang Siwa Amerta, Rambut Sedana, Melanting, Ratu Syahbandar, Dewi Kwan Im, Dewa Langit, dan Dewa Bumi. Tempat sembahyang ini dihiasi oleh ornamen yang berwarna merah, seperti naga dari kertas merah, lampion merah, terdapat juga patung dewa-dewi khas China. (Bagiarta/balipost)