DENPASAR, BALIPOST.com – PB PASI hanya mengutus seorang pelatih dari Indonesia, Ketut Gede Widiana, guna mengikuti kursus kepelatihan lompat level-2 internasional, di Korea, 15-28 November. Widiana bertolak dari Bali, Senin (13/8) malam, dan diharapkan mampu menambah wawasan serta ilmu kepelatihannya khususnya lompat tinggi.
Selama ini, Widiana mampu mengantarkan tiga atlet lompat tinggi asuhannya merebut tiket PON. Mereka adalah Made Gede Antara, Made Eppi Wilantika, serta Putu Gede Adhyatma Manika. Sampai dengan akhir tahun, tidak ada event atletik nasional, mungkin cuma Adhyatma Manika, yang turun di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas), di Banjarmasin, Kalsel, 15 November. “Adhyatma Manika kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jurusan Ilmu Keolahragaan (Ikor),” kata Widiana, di Badung, Senin, (13/11).
Selama Widiana mengikuti kursus pelatih ke Negeri Ginseng, ketiga asuhannya diberikan program dan menu latihan tersendiri. Selain itu, dirinya selaku pelatih di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), juga diberikan izin dari Disdikpora Bali. “Saya kira kursus pelatih lompat (on jump) level-2 juga penting, untuk mengetahui kemajuan teknik modern. Sebelumnya, saya juga lulus kursus nasional serupa level-1, di Jakarta (2001),” ungkapnya.
Dia berharap bisa maksimal menyerap ilmu yang diberikan pelatih dunia dari Jerman, Prancis, dan AS. Apalagi, kursus ini diselenggarakan World Athletics, yang sebelumnya bernama International Association of Athletics Federation (IAAF). (Daniel Fajry/balipost)